Jikalau bukan karena demi bangsa dan negeri ini
Tidaklah kutempuh jalanku seperti ini
Meski aku belum bisa memperhitungan arti sejuta jiwa
Di atas nasib, impian dan harapan menuju adil dan sejahtera
Yang didamba hari demi hari
Dalam perguliran waktu yang dilalui
Oleh para sang jelata gembala anak negeri
Yang acapkali dan seringkali dijejali
Janji-janji tak berujung pada bukti
Dari mereka yang bertengger di puncak menara gading
Di singgasana bersimbah tahta kuasa
Dalam jubah laksana sang aulia bijaksana
Biarkanlah aku seperti ini
Dengan cara dan jalanku yang begini
Selagi aku tak melarut bersama mereka
Yang ‘tlah leluasa terbiasa dengan dosa dan neraka
Mati rasa atas sesama, melupa pada Sang Pencipta Segala
Dalam buaian ayunan nafsu berkuasa
Tak peduli akan pedihnya nasib para sang jelata
Di bumi yang konon dikata ‘tlah bebas merdeka
Berjembatan emas berpulau permata
Namun hanya dalam kisah cerita dan nyanyian pelipur lara belaka ...
Biarkanlah aku seperti ini, meniti jalanku sendiri
Dan aku tak peduli pada siapapun
Yang menertawai, mencaci dan memaki
Karena bagiku, sekali berarti sesudah itu, mati!
Demi bangsa, demi negeri ini dalam rida Ilahi ...
Ikuti tulisan menarik sucahyo adi swasono lainnya di sini.