Para mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) 42 Prodigi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, telah menyelenggarakan acara sosialisasi stunting dan hidup sehat di desa Sukamaju, kecamatan Cibungbulang, kabupaten Bogor pada rabu (03/08). Acara tersebut berlokasi di Aula Desa Sukamaju.
Kepala Desa Sukamaju, Hj. Cucum Suminar mengatakan, “Acara ini bermanfaat bagi para warga khususnya bagi para ibu, agar dapat lebih memahami gejala stunting pada anak, serta bisa menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya saat memberikan sambutan.
Materi disampaikan oleh Yasmina Shafa, Putri Alifia Assafa, dan Difa Sabrina. Selain itu, terdapat pula demonstrasi pembuatan handsanitizer oleh Thesya Martiansah Alfiana dan Rana Syaidah Putri.
Foto Bersama mahasiswa KKN 42 Prodigi UIN Syarif Hidayatullah dengan para ibu warga RW 07 Desa Sukamaju
Stunting berdampak pada pertumbuhan anak, sehingga tinggi anak lebih pendek dari anak seusianya, berat badan yang rendah, dan anak memiliki memori serta fokus belajar yang buruk. Adanya stanting menunjukkan status gizi yang kurang dalam jangka waktu yang lama.
Adapun penyebab stunting pada anak meliputi: Kekurangan gizi dalam waktu lama, sakit infeksi yang berulang, pola makan, faktor sanitasi, pola asuh yang kurang efektif, gangguan mental dan hipertensi pada ibu, dan tidak melakukan perawatan pasca melahirkan. Untuk itu, stunting harus dicegah sedini mungkin, khususnya bagi para ibu hamil agar menjaga pola makan dan hidup sehat.
Pencegahan stunting dapat dilakukan berupa pemenuhan gizi sejak hamil, pemberian ASI sampai bayi berusia 6 bulan, terus memantau tumbuh kembang anak, memahami konsep gizi, dan pemeriksaan yang rutin. Selain itu, hal yang paling penting dalam mencegah stunting adalah pola hidup sehat, dengan olahraga yang rutin, lingkungan yang bersih, dan makanan yang sehat.
Demonstrasi handsanitizer oleh Tesha Martiansyah Alfiana dan Rana Syaidah Putri
Sebelum acara berakhir, mahasiswa KKN UIN Syarif Hidayatullah Jakarta juga mempraktikkan cara pembuatan handsanitizer dari bahan aolevera, alkohol, aquades, esensial oil. Pembuatan handsanitizer ini sebagai upaya untuk meminimalisir penyebaran Covid-19.
setelah selesai dibuat, mahasiswa membagikan handsanitizer kepada para ibu yang hadir di acara sosialisasi stunting dan pola hidup sehat, sehingga dengan upaya ini, semoga warga dapat menerapkan pola hidup sehat di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai.
Ikuti tulisan menarik Irvan Fatchurrohman lainnya di sini.