Pagi buta sebelum fajar menyapa, telah kau titipkan pesan padaku di ranjang kelabu
Tak usah menanti, sebab waktu adalah angka katamu
Angan telah siap membawamu pergi bersama kilau embun
Tak ada air mata, isyarat telah kuterima jauh berpuluh tahun lalu
Burung meramu kicau mengiringimu menapaki setengah pagi
Sisa ampas kopi melekat di dinding sepi
Dan dua helai rambutmu mungkin sengaja kau letakkan sebagai lambang abadi
Aku ingin seperti Bisma yang melepas Dewi Amba
Sebab cinta bukanlah penjara
Tapi tanah lapang yang dihiasi bunga-bunga
Yang putiknya bersemi hingga Nirwana
Ikuti tulisan menarik Prakoso Rudi lainnya di sini.