#LombaPuisiTerokaIndonesiana
Penuh sendu kaula muda
Jam 12 malam merenung dia
Tiada pernah ia menyangka, kelak begini jadinya
Keras kejamnya dunia, menjadi karib walau tak suka
Semua seperti terjadi begitu saja, tuturnya
Tangis bangga orangtua, kini masih dalam khayalnya
Ia hanyut dalam lamunnya, berharap mimpi menyeruak nyata
Sembari menahan tangis matanya
Dia bingung hendak mengusap, saat menggenggam martil tangannya
Kini jauh ia rasa, ingin dekap bahagia, namun tetap sulit jua
Merindu senyum yang membuana
Apa daya anak tertua
Kena paksa oleh semesta
Lebih cepat jadi dewasa
Walau sedih hatinya
Ikuti tulisan menarik Muhammad Alam Damai Insan Fatihah lainnya di sini.