Untuk yang terlambat datang.
Mungkinkah itu kau, kemarau,
atau aku masih harus menunggu?
Sendiri di kamar ini.
Hujan pun tak berhenti.
Sepasang mata cicak memperhatikan aku
di dinding, di sebelahnya terpajang puisi,
untukmu. Siasat kecil dariku.
Masih kutulis kemarau itu,
yang mengeringkan kabut susu
di mataku.
Agustus 2021
Ikuti tulisan menarik Jerpis M. lainnya di sini.