x

https://pin.it/1cAwSTB\xd foto dari pintrees

Iklan

Winda Pipit

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 9 Agustus 2022

Rabu, 10 Agustus 2022 16:18 WIB

Pilon

Puisi

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

PILON

Senin pagi yang me-Lugu

Waktu lalu ku tatap jalan raya namun tak cukup panjang kali lebarnya

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terhenti, langsung ku tepikan kendaraan yang bising lalu lalangnya

Cermati sekali lagi pariwara hiruk pikuk

Entah kapan yang fana ini kan lenyap terkutuk

 

Aku ini Berandal kecil

Berlenggak lenggok tuk terlihat tengil

Yang selalu membawa jangkar waktu

Terselip di belakang sakuku

 

Akan ku ancam Dia dengan sumpah serapahku

Bayang Bergemericik parau suaranya ditelingaku

Memekak asma di tiap malam menjelujur

Katanya tak perlu gundah membatin terbujur

 

Sejak saat itu ubin menjadi lebih dingin dari biasanya

Rintik nirwana yang sedang ku saup dengan tangan

Tak ada lagi kenikmatan memintanya

Biar kubuang lerai didalam dekapan

 

Ingin sekali mulutnya ku tancap paku emas

Antara teluh dan buhul yang ingin ku remas

Sampai dia sang adikara

Bajingan tengik!

Melebur dalam lupa

 

#LombaPuisiTerokaIndonesiana

Ikuti tulisan menarik Winda Pipit lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu