yang diindahkan dalam orientem
pada mutiara sekaligus mata mata
perlahan oriri berdiri di timur
kau merebah di tumpukan jerami
tersenyum merenungi bintang bintang
yang membuka di udara malam
bukanlah rahasia percakapan
dari orang orang kuno
mengukirnya dalam altar altar
mengalir musim pada setiap kanal
seumpama asmara yang mendidih
memecah gelombang serupa koloni koral
bagaikan lumbung yang begitu dalam, dan gelap
“aku ingin kita saling menyapa, sekali saja”
jika, mereka mendengar
tanpa Logos, tanpa martabat
dan jaman menyimpan pertimbangan
yang diindahkan dalam orientem
perlahan oriri berdiri di timur
mengukirnya dalam altar altar
mengalir musim pada setiap kanal
sebelum hilang surya tenggelam
Ikuti tulisan menarik Okty Budiati lainnya di sini.