x

Iklan

Riska Adelia

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 11 Agustus 2022

Kamis, 11 Agustus 2022 13:20 WIB

Kurangi Sampah Lingkungan dengan Ekobrik

Seperti yang kita tahu produksi sampah yang tiap harinya selalu meningkat dan akan mengalami penumpukan terus menerus, maka dari itu Ekobrik adalah salah satu solusi yang dapat dengan mudah dibuat dan memiliki banyak manfaat juga loh!

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sampah adalah salah satu ancaman permasalahan terbesar yang ada pada kehidupan saat ini. Seperti yang kita tahu bahwa produksi sampah setiap harinya meningkat terus menerus dengan tidak adanya pengawasan ataupun pembatasan mengenai produksi sampah tiap harinya. Produksi jenis sampah terbesar yang kita sudah tahu dan pasti setiap orang berpartisipasi dalam penambahan produksi sampahnya adalah jenis sampah plastik.

Setiap orang tidak memandang umur pasti produksi sampah yang paling banyak dihasilkan adalah sampah plastik seperti contoh penggunaan barang-barang kebutuhan yang diperlukan setiap harinya. Contoh dari bahan plastik yang kita gunakan secara umum adalah bungkus makanan instan, minuman instan, bungkus sabun, bungkus sampo hingga produk minuman kemasan yang berbahan dasar plastik berbentuk botolan.

Hampir semua produk kemasan pada saat ini adalah berbahan dasar plastik, dimana yang kita tahu bahwa bahan plastik ini memiliki banyak kelebihan hingga kekurangan.  Plastik sendiri merupakan jenis sampah anorganik yang tidak bisa diurai kembali, berbeda dengan jenis sampah organik yang tentu dapat terurai dengan habis dengan bantuan bakteri pengurai.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seperti yang kita tahu bahwa produksi sampah setiap harinya bertambah dan kamu tentu tahu bahwa akan terjadi adanya penumpukan sampah. Dengan adanya penumpukan sampah yang berlebihan tentu akan berdampak bagi kondisi lingkungan yang ada di sekitar kita. Produksi sampah yang paling besar tentu kita ketahui adalah sampah plastik.

Plastik merupakan bahan yang membutuhkan waktu lama hingga ratusan tahun untuk terurai. Beberapa contoh waktu yang diperlukan untuk sebuah sampah untuk menghilang atau habis dari muka bumi ini diantaranya, susu kemasan memakan waktu 5 tahun, kantung plastik membutuhkan waktu 10-20 tahun, sepatu boot membutuhkan waktu 50 hingga 80 tahun, kaleng yang membutuhkan waktu 200 tahun, lalu ada botol plastik membutuhkan waktu 450 tahun. Maka dari itu diperlukan adanya edukasi mengenai cara pengolahan kembali atau recycle sampah plastik untuk mengurangi penumpukan sampah yang ada.

Ternyata banyak cara yang dapat kita lakukan untuk mengurangi penumpukan Sampah, salah satunya adalah pembuatan Ekobrik. Ekobrik merupakan sebuah inovasi yang dikembangkan sebagai solusi pengolahan limbah plastik. Dengan tujuan utamanya adalah untuk mengurangi penumpukan sampah yang berlebihan, dengan menjadikan botol plastik sebagai wadah untuk sampah non biological yang akan dikumpulkan dan ditumpuk hingga botol plastik tersebut padat. Cara pembuatan ekobrik ini sangatlah mudah dengan mempersiapkan sebuah botol plastik bekas dan dengan mengumpulkan bekas sampah plastik yang telah digunakan sebelumnya yang kemudian dapat langsung dimasukkan kedalam botol plastic tersebut.

Setelah dirasa botol plastik tersebut sudaH mulai penuh dapat dipadatkan menggunakan benca apapun berbentuk stik panjang contohnya sumpit atau kayu guna memadatkan sampah plastik yang telah dimasukkan sebelumnya. Dapat dibayangkan berapa banyaknya sampah plastik yang dapat kita kurangi penumpukannya dengan dijadikan dalam satu wadah yang berukuran kecil yaitu botol plastik. Dengan berbagai alasan di atas, salah satu mahasiswi TIM II KKN UNDIP, Riska Adelia mengadakan Edukasi mengenai pembuatan ekobrik guna mengurangi penumpukan sampah yang ada.

Riska sebagai masyarakat yang setiap harinya sadar dan prihatin mengenai produksi sampah tiap harinya merasa bahwa kesadaran dalam menekan produksi sampah ini dapat dimulai dari kecil sehingga semakin dewasa anak-anak ini akan paham mengenai penggunaan sampah yang mereka gunakan terutama sampah plastik. Bekerja sama dengan siswa siswi kelas 5 SDN 1 Klari, kegiatan sosialisasi dna edukasi ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 16 Juli 2022 dengan dihadiri 30 siswa. Sosialisasi ini dilaksanakn secara langsung di SDN 1 Klari. Selain itu, Mahasiswi UNDIP tersebut juga  melakukan praktek mengenai cara menghias botol plastik yang telah tersedia dengan tujuan anak-anak SD tersebut dapat semangat untuk mengisi sampai penuh dari yang tadinya hanya berupa botol plastik kosong. Respon yang diberikan oleh siswa siswi kelas 5 SD ini sangatlah antusias dan diikuti dengan baik mulai dari penjelasan materi hingga kegiatan praktek menghias botol plastik, selain itu siswa-siswi ini juga telah memahami mengenai produksi sampah, lamanya sampah akan habis hingga bagaimana cara pengolahan kembali menjadi sebuah botol ekobrik tersebut.

#KKNUNDIP #TIM2KKNUNDIP #P2KKNUNDIP

Penulis: Riska Adelia

DPL: Dr. Khairul Anam S.Si., M.Si.

 

Riska Adelia

26030119140077

FPIK / Perikanan Tangkap

 

Ikuti tulisan menarik Riska Adelia lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler