Perawan Senja meratap tak bersuara
Merenung ditepian hati yang tak bertuan
Mengumpat hati yang mencampakkanmu
Sayang dan benci berdamai dengan sendiri
Elok rupa sang penggoda di balik rayuan
Mawar layu di genggaman kesatria
Baunya tersamarkan wewangian pabrik
tertiup hembusan tipu daya duniawi
Doa – doa pupus tak dijaba
Pantaskah kau merindu pada kekasih bayangan?
Putus asa menggoda di bawah alam sadar
Bawa pergi resah dan gelisah yang mendera
Perawan senja menua di ujung penghianatan
Sendiri, sunyi dan sepi setia di sisimu
Sepenggal kisah berdiri dalam angkuh
Tak tergoda dengan ikatan cinta
Kisah cinta menanti di nirwana
Pulanglah dalam keabadian cinta sang Pencipta.
#LombaPuisiTeralokaIndonesiana
Ikuti tulisan menarik Hasmawati, S.Pd lainnya di sini.