Tentang panggung, pelaku, penonton.
Tiada yang benar-benar sanggup mengerti
bagaimana panggung menyihir dan meninggalkan
semak rahasia gelisah pemain juga penonton
“untuk samar-samar dalam-dalam”
topeng wajah-wajah,
dalam rias warna-warna,
dalam karakter diri-diri.
Namun perupa serta penyair,
panggung menuai labirin mistisnya,
yang memadatkan tekun dalam seksama
menangkap segala sandiwara dari aktifitasnya.
Panggung berjalan membuka indahnya untuk sesaat.
Bahwa, yang takkan pernah pasti
dan menetap; akan menjadi kepastian.
Panggung..... Sebutkanlah itu:
nama-nama di tanda ubah
Hingga kita, hampir semua, memiliki pertanyaan yang sama,
pun, mengukir tanda tanya seorang Salman Rushdie:
“What is freedom of expression?”
Ikuti tulisan menarik Okty Budiati lainnya di sini.