x

Iklan

Johanes Sutanto

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Senin, 22 Agustus 2022 18:41 WIB

5 Alasan Reksa Dana Itu Cocok untuk Kembangkan Duit Paling Mudah

Ada banyak pilihan reksa dana yang bisa disesuaikan dengan tujuan investasinya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pada dasarnya reksa dana cocok untuk pengembangan dan peningkatan nilai aset atau dana bagi semua orang. Selain hanya memerlukan modal yang kecil dan mudah untuk memilikinya, ada banyak pilihan reksa dananya yang bisa disesuaikan dengan tujuannya.

Diketahui, reksa dana merupakan wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya dikelola oleh ahlinya dalam portofolio efek. Portofolio efek terdiri dari saham, obligasi, deposito, surat berharga dan lain-lain. 

Reksa dana bermacam-macam jenisnya, tergantung di mana dana dominan tersimpan. Pada reksa dana pasar uang, dana tersimpan di instrumen pasar uang yaitu deposito, surat berharga komersil, dan obligasi yang jatuh tempo kurang dari setahun. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan untuk reksa dana pendapatan tetap, dana tersimpan pada instrumen obligasi/sukuk sebanyak 80%, sisanya di instrumen pasar uang. Untuk reksa dana campuran, dana tersebar pada saham, obligasi dan pasar uang.

Selanjutnya pada reksa dana saham, sebagian besar atau 80% dana dikelola pada instrumen saham dan sisanya ke instrumen pasar uang atau obligasi.

Pertanyaannya kini mengapa reksa dana cocok untuk semua orang? Berikut ini beberapa alasan yang wajib diketahui: 

1. Modal kecil

Apa yang akan dilakukan jika memiliki uang sebesar Rp100.000? Bagi yang tinggal di Jakarta, uang Rp100.000 bisa lenyap begitu saja jika menggunakannya untuk makan dan jajan di mal. Tapi percayakah bahwa dengan Rp100.000 bisa memulai mengelola dana di reksa dana?

Ketika ingin mengembangkan dana yang dimiliki, mungkin kita sempat terpikir untuk membeli properti, beternak sapi, atau membuat perusahaan sendiri. Pertanyaannya, berapa modal yang harus dimiliki untuk melakukan semua itu?

Dengan membeli reksa dana saham di awal sebesar Rp300.000 saja, kemudian secara rutin membeli Rp300.000 lagi setiap bulan selama 15 tahun, kamu berpotensi mengantongi Rp205,86 juta. Perhitungan tersebut jika menggunakan asumsi imbal hasil 15%. Bayangkan jika kamu menyimpan dana lebih banyak dan lebih lama?

2. Ada ahli yang mengelola

Tak perlu merasa minder sebelum menaruh dana di reksa dana. Tenang saja, ada pihak ahli yang bertanggung jawab untuk mengelolanya. Pihak ahli akan memikirkan strategi dan memutar dana agar mendapatkan hasil yang maksimal. Yang kita perlukan hanyalah komitmen untuk menyisihkan dana, mempersiapkan masa depan lewat reksa dana. 

3. Mudah cara membelinya

Saat ini, membeli reksa dana tak harus melalui agen penjual seperti bank, karena kini bisa dilakukan secara online. Bahkan, ada pula cara unik untuk merasakan hasil dari reksa dana yaitu dengan platform IPOTFund.

Supermarket reksa dana terbesar di Indonesia yang kini menjajakan 279 reksa dana dari 43 Manajer Investasi (MI).

Cara mentransaksikannya mudah karena sudah serba online. Berbekal smartphone di genggaman tangan, investasi reksa dana tinggal sentuh layar smartphone.

4. Banyak pilihan sesuai karakter dan tujuan

Seperti telah disebutkan di atas, reksa dana terdiri dari beberapa jenis. Setiap orang bisa menyesuaikan pilihannya dengan karakternya dan kebutuhannya. Reksa dana pasar uang misalnya, cocok untuk investasi jangka pendek karena minim risiko, sedangkan reksa dana saham cocok untuk investasi jangka panjang karena imbal hasilnya lebih tinggi begitu pun dengan risikonya.  

Artinya, ketika seseorang memiliki tujuan ingin membiayai kuliah anaknya sekitar 15 tahun kemudian, tentu lebih baik membeli reksadana saham. Sedangkan jika ingin sekedar berlibur ke luar negeri beberapa bulan mendatang, pilihlah reksa dana pasar uang.

5. Likuid

Reksa dana tergolong likuid karena mudah untuk mencairkannya atau menjadikannya dalam bentuk cash. 

Ikuti tulisan menarik Johanes Sutanto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler