Hujan yang Pahit
===
Hujan itu menimpa kepalaku. Atau menimpa nimpa kepala yang siapa saja yang mirip dengan kepalaku.
Hujan yang pahit jatuh berturut dan tak pelan pelan, menindih atap rumah, halaman depan dan belakang, menggenang di jalan jalan sempit dan kotor. Menempel di rumah rumah yang bocor di setiap sisinya.
Hujan yang pahit di laci meja belajar. Hujan yang pahit di meja meja birokrasi yang kusam. Hujan yang pahit pada wajah wajah pejabat elit.
Hujan yang pahit dan bercampur asam jadi minuman di bawah bulan (dekat jembatan layang) di kota yang menjerit.
Ikuti tulisan menarik Taufiq Sentana lainnya di sini.