Kau, Bunga Mei Dihadapanku

Sabtu, 27 Agustus 2022 06:54 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Terik matahari mendidihkan udara di siang ini,
menguap hingga ke angkasa.

Meski menyebarkan hawa panas ke delapan arah,
tapi kilaunya justru mempertegas pandangan mata.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sesaat, waktu terhenti karena terpana, 
mentari kian memerah karena terpesona,
tepat ketika Aku menyaksikan satu lagi keindahan dunia,
keindahan yang pernah dikisahkan sejarah,
keindahan yang pernah meruntuhkan singgahsana para raja.

Oh, Bunga Mei di hadapanku,
Kau dan Aku tak pernah saling sapa,
tapi Kita saling menyimpan kerinduan yang tak perlu diketahui manusia.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Velox et Exactus

Manusia

0 Pengikut

img-content

Mengenang Makhluk Aneh

Sabtu, 18 Maret 2023 10:58 WIB
img-content

Menjawab Prejudice Kawan Lama

Minggu, 28 Agustus 2022 07:36 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terpopuler di Fiksi

img-content
img-content
img-content
Lihat semua