x

Ilustrasi Kepemimpinan. Pixabay.com

Iklan

Urip Widodo

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 4 Maret 2022

Rabu, 31 Agustus 2022 12:47 WIB

Memilih Pemimpin Indonesia Masa Depan

Pilpres 2024 masih dua tahun lagi, tetapi hawa panas kompetisi sudah mulai terasa. Siapakah yang akan memimpin Indonesia nanti. Sosok Pemimpin seperti apa yang diperlukan Indonesia? Bagi seorang Muslim, tidak ada lagi referensi untuk digunakan sebagai acuan mencari sosok pemimpin ideal tersebut, selain Al-Quran dan Hadis. Oleh karenanya, sangat perlu untuk mengetahui dan mentadaburi ayat-ayat Al-Quran yang berkenaan dengan kriteria pemimpin ideal.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pilpres 2024 masih dua tahun lagi, tetapi hawa panas kompetisi sudah mulai terasa. Bisa dirasakan dengan munculnya tayangan hasil survey kandidat dari berbagai lembaga survey, atau dengan bertebarannya baliho-baliho raksasa bergambar potret kandidat dengan senyum terbaiknya.

Pemilihan presiden memang sesuatu yang istimewa. Karena di momen inilah nasib bangsa dan negara, setidaknya lima tahun kemudian, ditentukan. Sosok Presiden sangat vital, sehingga menarik dan penting untuk mengetahui dan kemudian menginginkan sosok yang ideal sebagai presiden (pemimpin).

Bagi seorang Muslim, tidak ada lagi referensi untuk digunakan sebagai acuan mencari sosok pemimpin ideal tersebut, selain Al-Quran dan Hadis. Oleh karenanya, sangat perlu untuk mengetahui dan mentadaburi ayat-ayat Al-Quran yang berkenaan dengan kriteria pemimpin ideal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada empat kriteria pemimpin ideal yang disebutkan di Al-Quran, yaitu:

 

Qawiyyun Amiin

 

Al-Quran surat al-Qashash ayat ke-26, Allah Swt berfirman,

Qaalat ihdaahumaa yaa abati ista'jirhu inna khayra mani ista'jarta alqawiyyu al-amiin(u)”.

(Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya".)

 

Menurut Tafsir Al-Mukhtashar pengertian Qawiyyun Amiin adalah:

“Dengan kekuatannya dia menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya dan dengan amanat dia menjaga apa yang diamanatkan kepadanya.”

 

Dan menurut Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah, adalah ‘memiliki tubuh yang kuat dan mampu menjaga amanah”.

 

Dari tiga pengertian di atas, Qawiyyun Amiin maksudnya adalah, seorang pemimpin idealnya memiliki fisik yang kuat, sehat dan bugar serta bersifat jujur, amanah atau dapat dipercaya.

 

 

Hafizhun ‘Aliim

 

Kriterian ideal kedua disebutkan dalam surat Yusuf ayat ke-55,

Qaala ij'alnii 'alaa khazaa-ini al-ardhi innii hafiizhun 'aliim(un)”.

(Berkata Yusuf:  "Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan".)

 

Menurut Tafsir Al-Mukhtashar arti Hafiizhun ‘Aliim adalah ‘penjaga yang terpercaya, serta memiliki pengetahuan dan wawasan yang baik tentang tugas dan wewenang’.

Sedangkan menurut Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah, artinya ‘sangat mahir dalam menjaga dan mengatur kemaslahatannya’.

 

Dari tiga pengertian di atas, Hafizhun ‘Aliim maksudnya adalah, seorang pemimpin idealnya memiliki intelektual di atas bawahannya, cerdas, berwawasan luas, serta mampu memenej sumber daya yang dipimpinnya.

 

 

Basthatah fil ‘Ilmi wal Jismi

 

Al-Quran surat al-Baqarah ayat 247 menyebutkan kriterian yang ketiga,

Waqaala lahum nabiyyuhum inna Allaaha qad ba'atsa lakum thaaluuta malikan qaaluu annaa yakuunu lahu almulku 'alaynaa wanahnu ahaqqu bi(a)lmulki minhu walam yu'ta sa'atan mina almaali qaala inna Allaaha ishthafaahu 'alaykum wazaadahu basthatan fii al'ilmi wa(a)ljismi wa(A)llaahu yu'tii mulkahu man yasyaau wa(A)llaahu waasi'un 'aliim(un)”.

 

(Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu." Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui)

 

Basthatah fil ‘Ilmi wal Jismi menurut tafsir Al-Mukhtasahar artinya ‘kelebihan berupa ilmu pengetahuan yang luas dan tubuh yang kuat’.

Dan menurut Tafsir Al-Madinah artinya ‘keluasan ilmu dan badan yang kuat’.

 

Dari tiga pengertian di atas, Basthatah fil ‘Ilmi wal Jismi maksudnya adalah, seorang pemimpin idealnya memahami segala hal, luas pengetahuannya serta memiliki tubuh yang sehat dan kuat.

 

 

Raufun Rahiim

 

Allah menyebutkan kriteria ke-empat pemimpin ideal dalam firmanNya di surat at-Taubah auat ke-128

Laqad jaa'akum rasuulun min anfusikum 'aziizun 'alayhi maa 'anittum hariishun 'alaykum bi(a)lmu'miniina rauufun rahiim(un)”.

(Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin)

 

Tafsir Al-Mukhtasahar menyebutkan Rauufun Rahiim ini sebagai ‘sangat penyantun lagi penyayang kepada orang-orang yang beriman’.

Dan menurut Tafsir Al-Madinah artinya adalah ‘sangat mengasihi dan mencintai orang-orang beriman’.

 

Dari tiga pengertian di atas, Rauufun Rahiim maksudnya adalah, seorang pemimpin idealnya seorang yang sopan, santun, penyayang, dan memiliki rasa empati yang tinggi.

 

Demikian sosok pemimpin ideal menurut Al-Quran.

Siapa orangnya?

Saya tidak tahu, tapi yakin ada karena ini firman Allah. Jadi bukan angan-angan.

Keempat karakter pemimpin yang digambarkan empat ayat Al-Quran di atas pernah ada di dunia ini, yaitu Nabi Musa As, Nabi Yusuf As, Thalut, dan Rasulullah Saw.

 

Insya Allah pemimpin seperti mereka akan kembali ada.

Ikuti tulisan menarik Urip Widodo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler