Jakarta, 26 Agustus 2022 – Memperingati HUT RI yang ke-77, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton) menggelar opening ceremony Beasiswa WTON Membangun Masa Depan pada Jumat (26/8) di Jakarta. Kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) WIKA Beton ini disaksikan langsung oleh 100 siswa terpilih beserta wali muridnya dan perwakilan unit juga pegawai WIKA Beton secara daring dari penjuru Indonesia. Hal ini merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) yang telah ditandatangani pada tanggal 9 Juni 2022 lalu.

Acara tersebut dibuka oleh Sekretaris Perusahaan WIKA Beton Dedi Indra dan dihadiri secara luring oleh seluruh direksi WIKA Beton serta Arman Wiratmoko Vice Precident of Corporate Strategy and Finance PT Ruang Raya Indonesia (Ruangguru). Direktur Utama WIKA Beton Kuntjara dalam sambutannya menyebutkan harapannya agar bantuan akses pendidikan dengan fitur menu yang lebih banyak ini dapat membantu proses belajar para penerima beasiswa sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal.

Beasiswa WTON Membangun Masa Depan ini melibatkan 100 siswa terpilih dari seluruh Indonesia, baik dari masyarakat umum serta keluarga pegawai WIKA Beton. Proses seleksi dilakukan mulai tanggal 15 Juli – 14 Agustus 2022. Pelajar terpilih berasal dari 13 (tiga belas) Kota/Kabupaten dan 11 (sebelas) Provinsi di Indonesia. Setelah terpilih, para penerima beasiswa akan dibagi ke dalam menjadi 4 (empat) kelompok grup untuk mendapat pendampingan penuh dari Ruangguru.

Program ini sejalan dengan pilar TJSL WTON Pintar di bidang pendidikan. Bekerja sama dengan Ruangguru, program ini menyasar siswa kelas 6, 9, 11, dan 12. Program ini meliputi pendampingan belajar selama 1 (satu) tahun yang bertujuan meningkatkan motivasi belajar siswa, berpikir kreatif, dan pemahaman akan materi belajar. Selain itu, orang tua siswa juga akan dibekali dengan webinar for parents untuk meningkatkan wawasan dan pemahaman orang tua dalam mengenali dan mendukung potensi anak pemahaman orang tua akan minat bakat anak.

Program ini merujuk pada ISO 26000 subyek inti Community Involvement and Development, Issue Education and Culture, dan mendukung SDGs poin 4 (empat) Pendidikan Berkualitas, serta memperhatikan GRI Standard Ekonomi.

Ikuti tulisan menarik Andryanto EN lainnya di sini.