Jumerto merupakan sebuah wilayah kelurahan di kecamatan Patrang, Jember, Jawa Timur, dengan kurang lebih luas wilayah 2.23 km2 . Berbatasan langsung dengan beberapa wilayah, diantaranya Kecamatan Sukorambi, Desa Klungkung, Kelurahan Bintoro dan Desa Banjarsengon. Jumlah penduduk di kelurahan Jumerto dapat dibilang kurang padat, yakni sekitar 2.890 jiwa dengan topologi wilayah dataran tinggi. Tata letak rumah warga berkarakter tersebar namun berkelompok, sehingga terdapat banyak lahan hijau yang masih alami.
Kelompok 247 KKNK ditempatkan di wilayah kelurahan Jumerto, dengan mengemban tugas utama untuk memverifikasi ulang data masyarakat di kelurahan Jumerto. Proses verifikasi ulang tersebut menggunakan aplikasi yang telah disediakan oleh Pemkab Jember yaitu, aplikasi DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial).
Sebelum kami terjun ke lapangan untuk melakukan verifikasi ulang data masyarakat Jumerto, pada tanggal 28 Juli 2022, kami disambut hangat oleh bapak Teguh Kurniawan, selaku Lurah Jumerto beserta seluruh perangkat kelurahan (ketua RT, RW dan staff kelurahan) Jumerto. Dalam sambutan tersebut, mahasiswa KKNK dan perangkat kelurahan saling memperkenalkan diri dan berkoordinasi seputar pengerjaan verifikasi ulang data masyarakat Jumerto. untuk memudahkan proses verifikasi ulang data dan meminimalisir adanya problem dari kedua pihak.
Kelompok 247 KKN Kolaboratif Jember menggagaskan sebuah strategi untuk kelancaran dalam memverifikasi ulang data penduduk dengan cepat dan akurat. Strategi tersebut ialah pembagian anggota kelompok ke dalam tim-tim kecil yang disesuaikan dengan jumlah RT di tiap RW yang ada. Sehingga, target waktu yang telah dibuat bisa tercapai dengan cepat dan akurat. Selain itu, sebelum mendatangi rumah-rumah warga, kami menemui ketua RW terlebih dahulu untuk meminta pendampingan kepada ketua RT setempat. Untuk tiap RW-nya telah disepakati bahwa kami membuat target penyelesaian survei data. Target yang kami buat yakni, sekitar 2 hingga 3 hari per RW.
Selama melakukan survei ulang data penduduk, kami menemui berbagai hambatan, seperti ketidakvalidan data yang diberikan melalui aplikasi dengan data yang dimiliki oleh RT maupun RW setempat. Beberapa contoh nyatanya adalah KK kosong tanpa nama kepala keluarga yang hanya berisikan istri ataupun anak dibawah usia 17 tahun seorang diri, pemilik KK yang tinggal seorang diri dan sudah meninggal dunia, dan adanya KK wilayah lain yang masuk pada wilayah yang bersangkutan. Selain itu, terdapat hambatan eksternal seperti kebudayaan masyrakat Madura yang mengganti nama kepala keluarga dengan nama anak pertama mereka, yang mengulur waktu kami untuk mencari rumah kepala keluarga yang bersangkutan. Hambatan lainnya seperti bentrokan waktu luang kepala RT dengan mahasiswa KKNK yang membuat fleksibilitas waktu survei semakin terbatas, namun hal ini tidak terlalu berpengaruh kepada efektivitas mahasiswa dalam melakukan survei.
Setelah menghabiskan waktu kurang lebih 2 minggu lamanya, kelompok 247 KKNK Jember berhasil mendata ulang data masyarakat Jumerto mulai dari RT 01 RW 01 hingga RT 04 RW 04. Lebih detilnya kami berhasil mendata ulang 480 KK dari jumlah total 629 data KK yang terdapat di aplikasi DTKS. Terdapat sisa 149 data KK yang kebanyakan terdiri dari hambatan-hambatan yang telah kami sebutkan diatas. Kamipun setuju untuk membiarkan 149 data tersebut karena kami tidak bisa berbuat lebih banyak, meskipun kebanyakan ketua RT berharap kami bisa memperbaiki data-data invalid tersebut.
Adapun masukan dari kami selaku mahasiswa KKN kepada pihak penyelenggara agar kedepannya lebih ditingkatkan kembali mengenai keakuratan dan kesesuaian data yang telah disurvei sebelum kami (dari pemerintah) dengan yang ada di lapangan, agar kedepannya tidak terjadi hal-hal serupa selama kami melakukan verifikasi data penduduk.
Ikuti tulisan menarik KKNK 247Jumerto lainnya di sini.
