x

Iklan

Dien Matina

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 9 Agustus 2022

Minggu, 4 September 2022 08:42 WIB

Semacam Puisi (8)


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

1. Adalah bayang-bayang di balik senja, yang memeluk kecemasan dan membiarkan rindu mengambang menjadi pertanyaan. 

 

2. Janji-janji berkelit di bangku ini. Kosong, sepi, pergi. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

3. Sebab rinduku anggrek ungu, Tuan, mekar penuhi semestamu.

 

4. Percakapan kita terhenti di stasiun kereta. Katamu, "Kutitipkan rinduku di bangku sebelah, bawa ia sampai rumah." 

 

5. Akulah abu. Tak terbilang betapa rinduku telah menumpuk di halaman rumahMu, menunggu Kau bukankan pintu. 

 

6. Sabtu malam di kedai kopi, kusiapkan pemanis buatan untuk kesepian yang selalu mampir dan mengajakku berbincang-bincang.

 

7. Mari bersulang. Merayakan rindu yang asing, potongan percakapan semalam yang ingin dipahami, dan sebuah kehilangan. 

 

8. Selepas hujan, malam menggigil kedinginan. Di trotoar lampu-lampu meredup, larut dalam senyap pesta kehilangan.

 

9. Rindu adalah nyala api, yang hangatnya mengalir di secangkir kopi. Wangi. Sewangi ingatan tentang laki-laki bermata puisi.

 

10. Di balik punggung yang menjemput kehilangan di peron ke tiga; sepasang mata menjatuhkan hujan, mengalirkan kesedihan.

Ikuti tulisan menarik Dien Matina lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler