Naik lagi di tahun ini, itu sudah mentradisi. Berharap akan kembali turun adalah mimpi takkan terbeli, meski dengan jalan demonstrasi menekan para petinggi penggenggam kebijakan, nyata tak berintegritras tinggi di negei ini ...
Para menteri pun bisa berbuat apa atas situasi kondisi begini? Para ditjen yang membidangi ekonomi industri, apalagi! Para mahasiswa, kandidat cerdik cendekia muda, apa yang bisa diharap dengan aksi berdemonstrasi? Di kala dunia memasuki ambang malaise, krisis multidimensi tanpa kecuali. Harga segala harga, tak terbendung melaju naik, seperti halnya BBM kali ini ...
Untuk apa berdemonstrasi? Apakah demonstrasi adalah solusi, dan bisa menurunkan harga yang 'tlah terlanjur meninggi? Jawablah dengan hati yang jernih, pikiran jernih!
Fokus saja pada studi! Kelak akan menghantar menjadi sang cerdik-cendekia berintegritas tinggi, yang akan memberi kontribusi berarti pada bangsa dan negeri ini. Menuju bangsa dan negeri mandiri bedikari, tak selalu bergantung kepada negeri luar lagi. Karena negeri ini adalah negeri mumpuni beranugerahkan dari Sang Ilahi. Sumber daya alam yang tak tertandingi, tak dimiliki oleh negeri manapun di belahan bumi ini.
Adalah tragi-ironi bila tak mampu menjadi bangsa dan negeri mandiri, berdiri di atas kaki sendiri, hanya karena tak memiliki loyalitas, dedikasi, dan integritas tinggi ...
Itu saja! Sebenarnya ...
*****
Kota Malang, September di hari keempat, Dua Ribu Dua Puluh Dua.
Ikuti tulisan menarik sucahyo adi swasono lainnya di sini.
