1. Degup jantung ini tak sesederhana kukira. Padanya suka disemogakan, luka disembuhkan, dan kau ada di sana.
2. Padam kenangan, bulan jatuh di tengah malam, dan segala menjelma sunyi.
3. Sudah pagi, waktunya tidur kecemasan. Lelaplah kau dalam buku-buku puisi, nanti malam aku akan menjengukmu lagi.
4. Pada bidang dadamu, kesedihanku berlalu, melepaskan peluk atas bara yang masih saja menyala.
5. Mencintaimu mungkin semacam ketiadaan yang candu. Sedikit bahagia, selebihnya luka-luka tertanam di dada.
6. Di ruang tunggu, kecemasan saling mengadu. Di halaman, diam-diam waktu menerbangkan harapan. Waktu, kemanakah cinta mengalir? Ke lautan rindu atau muara tak bernama?
7. Selamat pagi, Tuhan. Selain kita, kuharap dia juga Kau beri degub-degub bahagia. Sebab dalam cintanya ada cintaMu.
8. Pagi ini duka begitu tenang. Beberapa air mata jatuh seperlunya. Di tempat lain, ia kembali mengirim luka masa lalu.
9. Seorang laki-laki menyalakan sebatang sepi dari kenangannya, sambil sesekali terisak menyebut sebuah nama.
10. Malam ini rindu-rindu sedang berdiri menunggu di depan pintu. Ia bahkan sudah mengetuk beberapa kali, kau tak ingin membukanya?
Ikuti tulisan menarik Dien Matina lainnya di sini.