1. Percakapan demi percakapan sunyi jatuh di atas meja. Secangkir kopi kedinginan, ia menunggu pemiliknya pulang.
2. Cukup aku mencinta tanpa ribut meminta. Sebab aku ingin sayang ini sedikit lebih lama dari keabadian.
3. Puisi menjelma embun di jendela. Di dalam cermin tak kutemukan diriku, selain kesedihan yang disembunyikan rindu.
4. Senja telah berlalu, puisi-puisi saling melempar rindu.
5. Diam-diam waktu melukiskan seraut wajah. Padanya hidup memberi pilihan; terus berjalan atau menyerah.
6. Ada yang menyala lebih terang dari matahari, cinta ibuku. Ia menjelma mata pada setiap kelok hidupku.
7. Dingin adalah suatu waktu tanpa senyum yang kita ciptakan sendiri. Sedang puisi adalah cara untukku menemukan hangat.
8. Seorang perempuan meminjam terang rembulan dan kerlip bintang. Hatinya terlalu pekat malam, nyaris padam.
9. Pada puisi sebatang sepi menanti nyala api. Dan engkau, pemantik yang kehilangan diri sendiri.
10. Ada yang lebih pahit dari secangkir kopi tanpa gula, rinduku yang menginginkan jumpa.
Ikuti tulisan menarik Dien Matina lainnya di sini.