1. Pada dua hati, rindu tak akan kubagi. Cinta tak seharusnya menyakiti bukan?
2. Hujan malam ini melarutkan kenang, melagukan kidung yang belum sempat kita ceritakan.
3. Pada hujan aku membaca rindu yang sendu. Yang tak juga tergenapi pelukanmu.
4. Menjelang tengah malam, kata-kata berhamburan dari kepala. Mereka melompat-lompat mencari ruang untuk menjadi segala, seperti puisi misalnya.
5. Senja dan secangkir kopi tak murni. Setelahnya aku tak mampu memahami, mengapa rindu sesakit ini.
6. Musim berganti-ganti, di ampas kopi tak kutemukan apa-apa selain kehilangan dan hal-hal yang belum selesai.
7. Pada waktu aku tak memaki. Kubiarkan saja ia pergi dan menghabiskan malam-malam tanpa mimpi.
8. Pada puisi, kupertahankan rindu semampuku. Menunggu, hingga buku-buku menawarkan cerita cinta yang tak itu-itu melulu.
9. Pada sudut taman, Puspa tertunduk layu meratapi diri. Ia lelah menunggu tuannya yang tak pernah kembali.
10. Cinta itu angkuh sekali. Berat rindu harus kutanggung sendiri. Sedang ia tak mau peduli.
Ikuti tulisan menarik Dien Matina lainnya di sini.
