1. Kutanam cintaku dalam-dalam, agar rindu tak akan padam dalam diam.
2. Adalah bait-bait kesepian. Padanya jarak dan kehilangan diabadikan.
3. Dasar perempuan penyuka kopi! Selalu saja mencecap sunyi, lalu tenggelam di pekatnya ampas kopi.
4. Barangkali cinta butuh waktu menemukan dirinya sendiri. Padanya doa-doa dilangitkan ketika suka meraja pun ketika luka menganga.
5. Pada akhirnya kita hanya akan mengenang bait-bait kidung hati, yang mati setelah senja ini.
6. Sejenak senyum tertahan. Pada jendela kayu rapuh, seraut wajah menjatuhkan anak-anak hujan tepat di dadanya.
7. Kutuliskan puisi pagi, atas nama rindu yang tak tahu diri.
8. Sisakan rindu pada ujung rambutku, untuk cinta yang terpenggal takdir waktu.
9. Kenangan mengundangku malam ini. Ia memberiku bonus secangkir air mata, juga cinta yang mengendap di dasarnya.
10. Saat bulan yang pasi tergeletak di pelataran aku baru mengerti, bahwa rindu tak ingin dihakimi, ia memilih pergi.
Ikuti tulisan menarik Dien Matina lainnya di sini.