Selamat Datang 40 Tahun (Senjaku di Pelupuk Mata)
Kamis, 8 September 2022 12:42 WIB40 tahun adalah usia istimewa dalam Islam. Fase ini mendapatkan perhatian dari Allah dan Rasul-Nya. Sudah selayaknya kita mempersiapkan masa ini dengan sebaik-baiknhya doa dan amalan
Selamat datang 40 tahun
( senjaku dalam pelupuk mata)
Wal-'aṣr, innal-insāna lafī khusr (QS. Al Ashr 1-2)
Artinya: “Demi masa, sungguh, manusia berada dalam kerugian.”
Allah menggunakan waktu / masa untuk bersumpah. Menandakan bahwa hal tersebut merupakan bagian penting dalam kehidupan.
Pada hakikatnya waktu bagi manusia adalah umurnya. 40 tahun adalah perjalanan hidup manusia yang mendapatkan perhatian khusus dari Allah.
Maka tentang ini ingatkah dulu
ketika senja mulai menua, ibu akan memanggilmu untuk bersegera pulang hentikan senda gurau dan permainan lalu pergi kepeturasan, bersihkan diri dari lekatnya noda dan kotoran. Seumpama dengan itu ustad Oemar Mitha menjelaskan perihal usia 40 tahun yang tersandang. 40 tahun bagi muslim adalah istimewa dan harus jadi catatan.
Begitu istimewa hingga Allah sebutkan dalam Al Quran. Bukan karena seperti katanya kebanyakan orang "life begins at forty" tapi tentang suatu masa penting hingga lonceng kematian pertama yang telah berdentang. Mewasiatkan waspada akan semakin dekatnya kematian, dan peringatan untuk segera “bersihkan diri, mandi dengan penyesalan taubat dan bergegas cepat terhadap kebaikan. Bukan lagi terlena dengan senda, gurau dalam permainan dunia.
Tentang usia ini Allah telah berfirman ''Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga bila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa, 'Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai, berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.'' (QS Al-Ahqaaf [46]: 15).
usia 40 yang teranugerahkan ,menjadi saksi begitu banyak kenikmatan hidup dirasakan. Kecilkan porsi urusan dunia, perbesar bagian untuk urusan akhirat. Nabi SAW. pernah ditanya dan beliau bersabda:
قَالَ فَأَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ قَالَ أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الْأَكْيَاسُ
“Manakah di antara kaum mukminin yang paling cerdik?” Beliau menjawab,”Yang paling banyak mengingat kematian di antara mereka, dan yang paling bagus persiapannya setelah kematian. Mereka itu orang-orang yang cerdik.” (HR Ibnu Majah, no. 4.259. Hadits hasan. Lihat Ash Shahihah, no. 1.384).
Usia 40 yang teranugerahkan harusnya jadi pengingat agar segera bersemangat untuk “Lipatgandakan Ketaatan, Tinggalkan ‘Kebodohan. Cukuplah penjelasan Imam ath-Thabari tentang ayat ke-15 QS. Al-Ahqaf ini memberi terang dari alasan “Hal itu karena telah sempurna hujjah Allah padanya, dan telah berlangsung padanya kebodohan masa mudanya dan (mestinya) dia mengetahui kewajiban diri terhadap Allah Ta’ala dalam kebenaran, dan berbakti pada kedua orang tuanya.”
Dengan berharap Allah Ta’ala memberikan second change, panjang usia, saatnya di usia 40 berbalik menuju ketaatan. Nabi SAW. mengingatkan bahwa orang terbaik adalah yang dipanjangkan umurnya dan semakin bertambah baik amalnya. Sebaliknya, orang yang terburuk adalah yang Allah panjangkan umurnya tapi semakin buruk amalnya.
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِى بَكْرَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَجُلاً قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ خَيْرٌ قَالَ « مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ ». قَالَ فَأَىُّ النَّاسِ شَرٌّ قَالَ « مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَسَاءَ عَمَلُهُ
Dari Abdurrahman bin Abu Bakrah, dari bapaknya, bahwa seorang laki-laki berkata, “Wahai Rasûlullâh, siapakah manusia yang terbaik?” Beliau menjawab, “Orang yang panjang umurnya dan baik amalnya”. Dia bertanya lagi, “Lalu siapakah orang yang terburuk?” Beliau menjawab, “Orang yang berumur panjang dan buruk amalnya”. (HR. Ahmad; Tirmidzi).
Maka kini, ketika 40 tahun dalam pelupuk mata, peringatan Allah dan Rasul-Nya harus sering dibaca, menjadi pengingat setiap saat sambil merapal sesering mungkin Doa-doa.
"اللَّهُمَّ، أَلِّفْ بَيْنِ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سبُل السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاجَعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعْمَتِكَ، مُثْنِينَ بِهَا قَابِلِيهَا، وَأَتْمِمْهَا عَلَيْنَا"
Artinya: "Selamatkanlah kami dari kegelapan menuju kepada cahaya, dan jauhkanlah kami dari perbuatan-perbuatan fahisyah, baik yang terang-terangan maupun yang tersembunyi. Dan berkahilah bagi kami pendengaran kami, penglihatan kami hati kami, istri-istri kami dan keturunan kami. Dan terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. Dan jadikanlah kami sebagai orang-orang yang mensyukuri nikmat-Mu, selalu memuji dan menerima nikmat itu, dan sempurnakanlah bagi kami nikmat itu".
Ini pengingat untukmu dan untukku, untuk mengawal syukur setiap waktu, untuk saling bersemangat dalam kebaikan dan untuk tunaikan bakti yang belum lunas terbayarkan. semoga bisa selayak cita indah kala itu....mengukir pondasi untuk amal yang tak terhenti meski nafas sudah tak ada lagi, hingga tenang kapanpun itu aku dan kamu tiba waktunya kembali dalam ketaatan
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Polemik Sastra Mausk Kurikulum
Jumat, 21 Juni 2024 16:57 WIBBahagia Menjadi Guru
Jumat, 7 Juni 2024 14:01 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler