x

Iklan

Jerpis M.

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 2 Agustus 2022

Kamis, 8 September 2022 20:48 WIB

Kemaluan

:Prajurit putra dan Putri Mahkota

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ada masa di mana aku melihat

hujan turun dari mata ke pipimu.

Hujan hasil penantian semu yang

tak kunjung datang padamu.




Aku mendengar suara gemuruh

datang dari segala penjuru.

Seperti dua belah dunia asing

saling bertabrakan di segala sisi.

Seperti alam raya sedang gembira

memberi ruang pada kita

agar saling bicara.




Namun aku tidak.

Aku tidak melakukannya.




Dan ada masa di mana aku larut

dalam badai keheningan. Mimpiku

ingin sekali berdusta pada realita.

Namun gunung teramat curam untuk

kudaki dan laut teramat dalam untuk

kuselami.




Banyak kawan gugur di medan perang.

Aku bertahan. Prajurit sudah biasa

membangun dinding tembok ketabahan

untuk segala yang tidak akan kembali.




Dan tentu saja. Tentu saja!

Dinding tembok ketabahanku

yang kokoh itu hancur

dihantam kerinduan hatimu.




Dan kini aku hanya dapat memaki

diri sendiri yang tak bernyali

menyapa relung hati yang berduka

di balik senyum tawa.




Indonesia, 08 September 2022

Ikuti tulisan menarik Jerpis M. lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler