Terkadang kulihat bulir air mata
Menggelinding ke pipimu
Seakan suaka tawa porak-poranda
Pilu menyerbumu
Kau cari pelampiasan
Kau damba ketenangan
Secangkir kopi dan sepiring kentang
Sebotol bir dan sebungkus kacang
Tak urung matamu merdeka dari air mata
Masih saja kalbumu dijajah fana
Lantas bagaimana kau mencapai tenang
Kala kau sudah hilang
Ikuti tulisan menarik Muhammad A lainnya di sini.