x

Pastikan tak tertibkan Perppu KPK

Iklan

Sri Putri Siregar

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 10 September 2022

Sabtu, 10 September 2022 17:16 WIB

Mempertanyakan Manfaat G20 Bagi Dunia dan Indonesia

Banyak orang mungkin yang masih mempertanyakan peran forum G20 terhadap Indonesia, baik kepada ekonomi, sosial, maupun kepada aspek lainnya. Bahkan, dengan disrupsi informasi yang begitu meluas, identitas G20 itupun mungkin semakin kabur sehingga belum dipahami secara penuh oleh sebagian masyarakat.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Banyak orang mungkin yang masih mempertanyakan peran forum G20 terhadap Indonesia, baik kepada ekonomi, sosial, maupun kepada aspek lainnya. Bahkan, dengan disrupsi informasi yang begitu meluas, identitas G20 itupun mungkin semakin kabur sehingga belum dipahami secara penuh oleh sebagian masyarakat.

Sebelum melihat dampak forum G20 kepada Indonesia, negara anggota lainnya, dan bahkan untuk masyarakat dunia, tidak ada salahnya kita mengenal terlebih dahulu profil G20 untuk kemudian mengenal dampak G20 kepada Indonesia. 

G20 merupakan forum kerja sama internasional yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU) yang memiliki kelas pendapatan menengah hingga tinggi, negara berkembang hingga negara maju. Anggota G20 meliputi Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Argentina, Brazil, Inggris, Jerman, Italia, Perancis, Rusia, Afrika Selatan, Arab Saudi, Turki, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, India, Indonesia, Australia, dan Uni Eropa. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari keanggotaannya, terlihat bahwa Indonesia merupakan satu-satunya perwakilan dari negara ASEAN yang dipercaya sebagai salah satu anggota G20. Hal ini tentu tidak tanpa alasan. Forum internasional G20 menjadi bagian penting dunia karena merepresentasikan lebih dari 2/3 penduduk dunia, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa anggota G20 adalah kumpulan negara dengan perekonomian besar di dunia ditambah dengan satu organisasi antar pemerintahan dan supranasional yaitu Uni Eropa.

G20 dibentuk pada 1999 atas inisiasi negara-negara anggota G7 (Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Perancis, Jerman, Italia, dan Jepang). G20 menyatukan negara maju dan berkembang dengan tujuan untuk bersama-sama mengatasi krisis yang berdampak global.

Adapun G20 tidak memiliki struktur kelembagaan, sehingga untuk menjaga kesinambungan koordinasi dipegang oleh Troika (Kata troika berasal dari bahasa Rusia yang artinya tiga serangkai) yang terdiri dari negara presidensi berjalan, negara presidensi sebelumnya, dan negara presidensi berikutnya. Anggota Troika G20 saat ini terdiri dari Indonesia, Italia (presidensi sebelumnya), dan India (kandidat presidensi berikutnya).

Dua isu besar yang rutin diangkat oleh Forum G20 yang berdampak secara global adalah terkait keuangan (Finance Track) dan non keuangan (Sherpa Track). Area pembahasan Finance Track secara detil adalah terkait Kebijakan fiskal, Moneter dan riil, Investasi infrastruktur, Regulasi keuangan, Inklusi keuangan, dan Perpajakan internasional. Sedangkan untuk Sherpa Track berfokus pada bidang yang lebih luas di luar isu keuangan, seperti Anti korupsi; Ekonomi Digital; Lapangan Kerja; Pertanian; Pendidikan; Urusan Luar Negeri; Budaya; Kesehatan; Pembangunan; Lingkungan; Pariwisata; Energi Berkelanjutan; Perdagangan, Investasi, dan Industri; dan terakhir Pemberdayaan Perempuan. Semua isu ini diangkat dan dibahas dalam forum G20 dengan harapan bahwa hasil dan dampaknya dapat memberikan solusi dan manfaat bukan hanya kepada negara anggota, namun kepada masyarakat dunia, khususnya bagi negara yang rentan baik secara ekonomi, sosial, politik, maupun lainnya.

Suatu peluang yang baik ketika Indonesia menjadi bagian Troika saat ini, yaitu pada tahun 2021-2023. Bagi Indonesia, Presidensi G20 tahun 2022 merupakan yang pertama bagi Indonesia selama bergabung menjadi anggota G20 sejak forum internasional tersebut dibentuk pada 1999. Sebagai presidensi kegiatan G20, Indonesia mendapat kesempatan untuk membawa topik-topik penting di periode saat ini, menginisiasi suatu kebijakan dalam forum besar internasional, yang tentunya akan bermanfaat penting tidak hanya pada Indonesia, Asia, namun juga kepada masyarakat dunia.

Indonesia sendiri berperan aktif dalam beberapa inisiatif di forum G20, diantaranya pertama, inisiatif Global Expenditure Support Fund (GESF). Inisiatif ini adalah suatu bentuk dukungan terhadap negara berkembang untuk mengamankan anggaran nasional dalam krisis likuiditas Global Infrastructure. Kedua adalah inisiatif Connectivity Alliance (GICA) yaitu untuk mendukung konektivitas melalui kooperasi dan pertukaran pengetahuan. Dan ketiga, Inclusive Digital Economy Accelerator (IDEA HUB) yaitu berupa forum tempat berkumpulnya para start-up unicorn di seluruh negara G20 untuk saling bertukar ide.

Manfaat presidensi G20 tentunya sangat strategis bagi Indonesia, khususnya di tengah upaya dalam menangani masalah pandemi, isu geopolitik, dan isu stabilitas perekonomian global. Presidensi G20 2022 menjadi momentum yang tepat bagi Indonesia dalam mendukung percepatan pencapaian target pemerintah di banyak sektor prioritas pemerintah saat ini khususnya dalam mencapai Indonesia Maju 2045. Melalui Presidensi G20, Indonesia membuktikan adanya persepsi yang baik atas resiliensi ekonomi Indonesia terhadap krisis.  Ajang presidensi ini juga merupakan bentuk pengakuan atas status Indonesia yang juga dapat merepresentasikan negara berkembang lainnya. Selain itu, momentum presidensi ini hanya terjadi satu kali setiap generasi (+ 20 tahun sekali), sehingga harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memberi nilai tambah bagi pemulihan perekonomian Indonesia. Melalui presidensi G20, Indonesia juga memiliki kesempatan mahal untuk mengorkestrasi agenda pembahasan pada G20 agar mendukung dan berdampak positif dalam pemulihan aktivitas perekonomian Indonesia. Dan masih banyak kesempatan positif lain yang diperoleh Indonesia, seperti menunjukkan kepemimpinan solid Indonesia di kancah internasional dan menjadi salah satu fokus perhatian dunia, khususnya bagi para pelaku ekonomi dan keuangan. Di sisi lain, seperti diketahui, pertemuan-pertemuan G20 di Indonesia dilakukan di beberapa wilayah strategis Indonesia dan hal ini menjadi sarana memperkenalkan pariwisata dan produk unggulan Indonesia kepada dunia internasional, sehingga diharapkan dapat turut menggerakkan ekonomi Indonesia.

Sementara itu, manfaat G20 khusus untuk ekonomi Indonesia juga tidak kalah beragamnya. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, gelaran G20 akan menciptakan kontribusi US$ 533 juta atau sekitar Rp7,4 triliun pada PDB Indonesia. Selain itu, pagelaran presidensi G20 mendorong peningkatan konsumsi domestik dan diprediksi hingga di kisaran Rp1,7 triliun. Sementara itu dari sisi pariwisata, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyebut gelaran G20 akan berkontribusi terhadap proyeksi peningkatan wisatawan mancanegara hingga 1,8 juta – 3,6 juta dan juga 600 ribu – 700 ribu lapangan kerja baru ditopang kinerja bagus sektor kuliner, fesyen, dan kriya. Sebagaimana diketahui rangkaian kegiatan G20 di Indonesia juga melibatkan UMKM dan ini diproyeksikan mampu menyerap tenaga kerja sekitar 33.000 orang dan ini tentu diharapkan akan mendorong investasi pada UMKM dalam negeri, mengingat saat ini 80% investor global berasal dari negaranegara G20. Selain itu, Presidensi G20 juga mampu mengoptimalkan momentum pelaksanaan reformasi struktural, seperti misalnya melalui UU Cipta Kerja dapat meningkatkan kepercayaan investor global. Tentu, manfaat ini masih sebagian kecil dari manfaat keseluruhan dari Presidensi G20 dan ini masih berupa gambaran besar serta mengulas sebagian dari aspek ekonomi. 

Tentunya, sebagai bagian dari siklus pembangunan, manfaat di sektor ekonomi ini akan teramplifikasi dan dirasakan oleh sektor lainnya dan pada akhirnya ini akan mendukung pemulihan pelaku ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Tidak hanya krusial dalam memberikan manfaat kepada dunia internasional, Forum G20 nyata dan mampu memberikan beragam manfaat kepada Indonesia, baik secara rutin namun juga melalui event Presidensi G20 2022 ini.

Ikuti tulisan menarik Sri Putri Siregar lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terkini

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB