Selepas pergimu, ada hati yang butuh dikasihani
Inilah sepi! Diam-diam menoreh tanpa permisi
Jarak menjadi begitu kejam
Karena perpisahan, rindu pun kian merajam
Sekumpulan sesak malah asyik bersulang pinta
Dalam cangkir waktu, terpaksa meneguk nelangsa
Rasa telah benar-benar mengutuk jiwa
Apa lagi yang lebih tabah selain cinta?
Meski kerap bermain hujan di mataku sendiri
Penantian adalah pendar yang tidak akan pergi
Selama doa kesabaran setia diteriakkan
Yakin Tuhan takkan pernah alpa mengijabahkan
Jika akhirnya nanti engkau pulang
Pastikan tiada lagi luka dan air mata berlinang
Izinkan kuberi seutas senyum untukmu
Kala bersauh kecupan, di keningku
Sumedang, 2022
Ikuti tulisan menarik Itha Abimanyu lainnya di sini.