Tiga Puisi Terbaru - Analisis - www.indonesiana.id
x

image: painting by Safir Rifas

Lasman Tv

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 4 Agustus 2022

Jumat, 16 September 2022 07:22 WIB

  • Analisis
  • Topik Utama
  • Tiga Puisi Terbaru

    Tiga Puisi Terbaru Puisi : Pulo Lasman Simanjuntak

    Dibaca : 1.293 kali

    Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

    SANTET 

    mulut lelaki ini datang diam-diam
    dari seberang pulau tikus 
    selalu tawarkan tipuan-tipuan
    malam mengerikan di kuburan

    tubuhnya dari pohon karet
    kadang mengeluarkan darah segar
    rajin bercumbu dengan binatang primata 
    tidur tanpa mantera

    sekarang nyawanya sedang sakit keras
    sekeras persungutannya
    ditusuk bertubi-tubi jarum tajam para dukun
    jampi-jampi kematian
    tak mempan lagi oleh suntikan kesepian
    di atas ranjangnya yang bersatu dengan akar bumi

    ia bahkan suka bersetubuh dengan ribuan kutuk busuk yang membusuk
    sampai dinihari menari-nari
    seperti memanggil para arwah suara senyap
    dewa-dewa bermeterai liar

    aku harus datang kepada pawang mpok ida berkuku panjang, minta maaf sambil membawa sekeranjang penyesalan kenapa rumah doa dijual jadi hunian baal perzinahan dan mabuk minuman keras," katanya masih menunggu bantuan dari benua sodom dan gomora

    Jakarta, Kamis 15 September 2022

    SAKRAL 

    menulis puisi pada hari ini
    diiringi seruling, kecapi, rebab, gambus, dan serdam
    sampai membentuk koor yang menembus tubuh langit baru dan bumi baru
    didahului doa yang bernyawa biru 

    kenapa kembali harus menjual ranjang kematian
    padahal televisi digital tak ada  sinyal 
    sudah terbang beriringan
    dengan serombongan lelaki 
    penyakitan
    yang dikutuk lewat para calo di terminal kampung-kampung 
    berkeringat keluhan
    dengan tikar kemalasan

    Jakarta, Selasa 13 September 2022

    RUMAH MUNGIL TANAH MERDEKA 

    rumah mungil tanah merdeka
    di sini puisiku bernyanyi
    bersama santi berwajah matahari
    disodorkan busana warna putih 

    masa kanak-kanak lalu memanjang
    membentur pohon rambutan
    porselen antik jadi perhiasan mati
    hanya wajah Isa almasih ada di jantung kami 

    sehingga apa saja
    tergenang dalam sejarah dalam rumah tua 
    boneka panda di kursi, patung porselen, kelinci putih menggelinding dari matahari tuli
    nikmat menghitung hari-hari
    yang tak pernah tertulis
    dalam almanak 

    lalu kami menembus hujan lebat sore hari
    mengumpulkan sunyi seperti bakteri
    cinta birahi jadi penyakit kelamin
    lelaki insomnia  setengah hati 

    Jakarta, Rabu, 31 Agustus 2022
    -----------------------------------------
    Biodata  : 
    Pulo Lasman Simanjuntak, karya puisinya telah diterbitkan dalam 7 buku antologi puisi tunggal dan 17 buku antologi puisi bersama para penyair di seluruh Indonesia.
    Namanya juga telah masuk dalam Buku Pintar Sastra Indonesia dan Buku Apa & Siapa Penyair Indonesia. Pada tahun 2021 mendapat piagam penghargaan SETYASASTRA NAGARI (30 tahun kesetiaan kepada Sastra Indonesia) oleh Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia. Karya puisinya pada tahun 2022 ini mendapat juara tiga dan juara dua puisi pilihan komunitas sastra Sastra Nusa Widhita , dan sebagian diterjemahkan (dialihaksarakan) kepada penulisan aksara Arab-Melayu.
    Karya puisinya juga telah dimuat di berbagai media cetak, online, dan majalah digital di Indonesia dan Malaysia.
    Email    : pulo_lasman@yahoo.com
    Medsos    : FB dan IG Lasman Simanjuntak
    HP (WA)    : 08561827332

    Ikuti tulisan menarik Lasman Tv lainnya di sini.



    Suka dengan apa yang Anda baca?

    Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.