x

Iklan

Johanes Sutanto

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Selasa, 20 September 2022 19:56 WIB

Cerdas Mengelola Duit dari Hasil Bisnis Rumahan

Sekecil apapun bisnis yang kamu rintis, tentunya perlu perencanaan, eksekusi dan evaluasi dalam banyak hal, tak terkecuali dalam hal keuangan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Bisnis rumahan memiliki manfaat jangka panjang yang sangat baik sebagai salah satu penopang penghasilan di masa pensiun. Oleh sebab itu, memulai bisnis rumahan sejak dini sangat dianjurkan karena bisnis yang bisa menopang keuangan di masa senja ini tentu saja yang sudah menempuh perjalanan panjang dan bukannya bisnis yang baru dirintis menjelang masa pensiun.

Menurut sejumlah pakar keuangan, bisnis rumahan ini idealnya dimulai ketika seseorang menginjak usia 30-40 tahun. Dengan begitu, ia masih memiliki waktu 15 tahun hingga 20 tahun sebelum pensiun. Kendati demikian, merintis bisnis sejak usia kurang dari 30 tahun, tentu akan lebih bagus.

Ada banyak cara menemukan ide jenis usaha atau bisnis rumahan, seperti mencontek plus memodifikasinya untuk memberikan nilai tambah. Selain itu, di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan terbukanya informasi, ide-ide bisnis baru yang kreatif yang belum pernah terpikirkan sebelumnya juga banyak bertebaran dan tinggal dipilih yang sesuai dengan passion.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Satu hal yang pasti, sekecil apapun bisnis yang kamu rintis, tentunya perlu perencanaan, eksekusi dan evaluasi dalam banyak hal, tak terkecuali dalam hal keuangan.

Karena jenisnya bisnis rumahan, tak jarang seseorang terjebak untuk tidak memisahkan pengelolaan dan catatan keuangan bisnis rumahannya. Ini yang tak boleh dilakukan.

Menurut pakar keuangan Eko. P Pratomo dalam bukunya "50 Financial Wisdom" ada dua alasan kenapa keuangan bisnis rumahan dan keuangan rumah tangga kudu dipisah. Pertama, kemudahan identifikasi keuntungan. Motivasi membuat bisnis rumahan tak lain dan tak bukan adalah memperoleh keuntungan.

Keuntungan hanya akan bisa diketahui bila pemasukan dan biaya-biaya atau pengeluaran tercatat dengan jelas. Kalau biaya pengeluaran tidak tercatat dan tercampur dengan pengeluaran rumah tangga, betapa rempong dan susahnya mengetahui keuntungan bisnis rumahan tersebut.

Kedua, demi kelangsungan usaha. Tatkala uang yang digunakan untuk modal usaha rumahan juga digunakan untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga maka saat terjadi "kekeringan arus kas" tak pelak roda usaha akan terganggu dan bukan tidak mungkin bakal gulung tikar hanya dalam hitungan minggu atau bulan. Oleh sebab itu, rekening khusus untuk menampung dan mencatat keuangan bisnis rumahan yang terpisah dari rekening keuangan rumah tangga itu sangat penting keberadaannya.

Selanjutnya, keuntungan atau hasil bisnis rumahan tentu saja tidak boleh dibiarkan begitu saja mengendap alias disimpan di tabungan biasa yang justru merugikan karena biaya administrasi dan potongan ini-itu.

Uang hasil bisnis rumahan perlu diamankan dan dikembangkan dalam instrumen investasi yang menguntungkan. Nah, investasi yang cocok untuk ini adalah investasi reksa dana yang memberikan imbal hasil jauh di atas bungan tabungan dan deposito. 

Tak perlu bingung untuk menginvestasikan keuntungan dari bisnis rumahan tersebut karena investasi reksa dana saat ini tidak rempong. Investasi reksa dana gampang dilakukan secara online melalui supermarket reksa dana online terbesar di Indonesia bernama IPOTFund yang menawarkan 279 produk reksa dana dari 43 Manajer Investasi terpercaya yang dapat diakses multiplatform mulai desktop, laptop, tablet hingga smartphone.

Berapa pun transaksi pembelian atau penjualan reksa dana, IPOTFund dari PT Indo Premier Sekuritas ini tak membebani dengan biaya transaksi. IPOTFund juga menawarkan dashboard online yang memberikan akses total dalam memantau perkembangan investasi reksa dana sehingga ideal untuk mengembangkan keuntungan dari bisnis rumahan yang dimiliki.

Ikuti tulisan menarik Johanes Sutanto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler