x

image: Artmajeur

Iklan

Jerpis M.

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 2 Agustus 2022

Jumat, 30 September 2022 09:07 WIB

Panah Cinta Dua Dunia


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

/1/
Bukan taman bunga indah
pada hari yang cerah
Namun hujan mengguyur lebat
dan jurang menanti kita
melompat ke dasarnya
Kau bertanya:
"menyeberang dengan apa kita?"
Karena jembatan sudah lenyap
dihantam sungai meluap
Lalu kita dengar suara
Maut mematah anak panah
dan Cinta meronta di lembah

/2/
Cinta ditikam Maut berpedang
Diseretnya ke tanah lapang
Muram senandung burung-burung
Semesta kelam berkabung
Maut atas Cinta bertahta
Terpampang taring bernoda merah
Begitu rentan sang pemanah
tak sebanding dengan Maut
-gigih dan kuat

/3/
Sekarang diburu Maut kita
Ia mencium jejak-jejak asmara
dan ia menemukan kita
dan ia menemukan kita
di bibir jurang menganga
Aku berseru: "terjun! sekarang!"
Terlambat, kau tertangkap-jerat
Maut melesat terlalu cepat
dan aku terjun bebas ke dalam jurang

/4/
Aku terbangun di stasiun kota
Kereta memasuki peron ketiga
Seorang nenek menuntun balita
membawa boneka berwarna merah
Sebersit ingatanku melintas
Namun tak jelas
Angin mesra merayuku
menaiki kereta itu
Dari balik jendela kereta
kulihat awan berguguran
Seperti deru haru air mata
menyisir daun-daun pohon cemara
Kembali ingatanku melintas
namun tak kunjung jelas

/5/
Sampai di stasiun berikutnya
Aku melangkah keluar kereta
menyusuri jalan yang basah
Kudengar gemericik air selokan
Udara seperti tiada tiba-tiba
Ada sesuatu yang hilang
tapi aku tak tahu apa-apa, aku lupa.
Sampaiku di tepi sungai
Seorang bocah memberiku
setangkai anak panah kecil
dan berkata:
"Aku tidak pernah mati
Aku hidup di setiap hati
Hanya resah dan ragu menutupi"

/6/
Aku teringat lagi
Ah, anak panah kecil ini
Ternyata tak segigih itu
Maut atas Cinta bertahta
Cinta hidup di antara yang mati
oleh Maut berpedang waktu
Lalu dari antara pohon-pohon
di tepi sungai itu
Kau datang dan kembali bertanya padaku:
"bagaimana kita menyebrang ke sana?"

Ikuti tulisan menarik Jerpis M. lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler