Ketika diamdiam sangkala sampai di nurani hidup manusia. Mungkin 'kan ada tanda perubahan cuaca. Menjadi iklim sedingin salju. Sesejuk pagi tatanan embun di dedaunan, pelukan cahaya alami.
Seindah lukisan pelangi setelah hujan, sinaran matahari menuju sore, lembayung, kemerahan, meski barangkali di balik warna senja terdapat berbagai uap pewarnaan alami dedaunan hutan, huma, dari lautan menyatu untaian mega berarakan terindah warna terpaan cuaca.
Pernahkah, meneteskan airmata haru bahagia, ketika sampai di puncak pendakian gunung manapun, sebagaimana telah terdaki, terekam keluasan panorama, lanskap geografis sebatas mata memandang.
Siapapun, dimanapun telah dilahirkan dari rahim seorang ibu nan tulus. Tanpa mengetahui awalnya. Waktu telah ditentukan sampai pada tujuan hidup. Sampailah pula pada pendakian itu, kini-lampau, mungkin juga akan datang. Semoga segala hal hidup terpelihara dengan subur hingga usia pendakian berikutnya.
**
Pengajaran, awal mula air susu ibu, memberi makna pada tubuh, mengalir dalam darah menuju waktu usia tertentu. Setelah melewati siang atau malam, sedih-gembira, sakit atau sehat, susah-senang.
Telah berbagai hal terlewati secara saksama, bermanfaat ataupun tidak, tak satupun tahu tentang makna. Alur kehidupan berlangsung kesinambungan sampai edukasi pemahaman kedewasaan. Proses lingkar rotasi pembelajaran.
A) sampai dengan Z) alfabetis, angka multiwarna, perubahan sengau kosakata, dialektika akalbudi, pecerapan pelajaran lanjutan hingga tutup usia, waktu telah di tentukan. Multiperilaku-interaksi antar hidup, alam lingkungan dengan manusia.
Juga pada makhluk lain telah tercipta-virus hingga senjata modern era nuklir, sains, tekno peradaban, keadaban kebudayaan, bermula dari kelahiran setelah penciptaan.
**
Apakah, terpahami. Apakah, telah saling memahami, di antara interaksi hidup. Alam raya, antar planet, antar semesta, hutan, lautan, berbagai spesies, jasad renik, bakteri, rumus atom.
Melahirkan kepiawaian manusia, mampu mencipta, reka kreasi, mode, fashion of the week, pencapaian tekno maya antar benua, antar galaxy. Mencari jawab apapun tentang rahasia hidup telah tercipta alam semesta. Melukis syair susastra untaian nurani estetis.
Hadir di ranah kesadaran jiwa, dari sebab akibat rekaman peristiwa, pelajaran, hingga pencapaian kini, sebagai manusia, personal ataupun sebagai bangsa, dimanapun, dalam perencanaan tatanan kenegaraan, kemanusiaan. Lingkaran pasti detik semesta.
**
Ada banyak peristiwa di planet bumi, di semesta ini. Sejak dari awal mulanya kehidupan. Hingga, hening kesendirian. Khusyuk.
Merasakan hening itu. Apakah hanya ketika sedang dalam keterpurukan.
Apakah ketika sedang menerima berkat kegembiraan, kebahagiaan.
Memahami benar, siapa sesungguhnya manusia dalam hening. Ketika hanya ada sublimasi menuju dialog sukma dengan Sang Pencipta Segala Mahamulia.
Telah memberi rumus ilmu pengetahuan, rahasia-Nya, di inteligensi berbagai spesies makhluk hidup. Juga pada manusia makhluk hidup utama, telah dimuliakan-Nya.
Sebagaimana kaidah fitrah takaran-Nya, seluas batas pandangan manusia tentang alam semesta, melalui sebuah peristiwa, datang-pergi, pelajaran bermanfaat, senantiasa berharga.
Dialog nurani di hening sukma. Hanya ada Tuhan Maha Suci, dengan diri ini, di hamparan sajadah. Ibadah kemuliaan. Sublim. Salam baik saudaraku.
***
Jakarta Indonesiana, September 04, 2022.
Ikuti tulisan menarik Taufan S. Chandranegara lainnya di sini.
