x

Meteoroids are billions of years old

Iklan

Ikhwanul Halim

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Rabu, 5 Oktober 2022 07:14 WIB

Kiamat Telah Tiba (49): Salamander

Boris Balakin duduk di salah satu bangku tepi laut di Lee-on-Solent yang menghadap ke seberang Solent menuju Isle of Wight. Dia menyaksikan sebuah keluarga makan siang di pantai berkerikil dan bertanya-tanya seperti apa kehidupan jika dia memilih profesi yang lebih konvensional. Lahir di Moskow pada tahun 1951, papanya pernah bertugas di dinas diplomatik Uni Soviet dan pada tahun 1955 ditugaskan di sebuah pos di Kedutaan Besar Uni Soviet di Paris. Istri dan putranya, Boris, ikut pindah bersamanya ke Prancis.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

5 Mei

 

Boris Balakin duduk di salah satu bangku tepi laut di Lee-on-Solent yang menghadap ke seberang Solent menuju Isle of Wight.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia menyaksikan sebuah keluarga makan siang di pantai berkerikil dan bertanya-tanya seperti apa kehidupan jika dia memilih profesi yang lebih konvensional.

Lahir di Moskow pada tahun 1951, papanya pernah bertugas di dinas diplomatik Uni Soviet dan pada tahun 1955 ditugaskan di sebuah pos di Kedutaan Besar Uni Soviet di Paris. Istri dan putranya, Boris, ikut pindah bersamanya ke Prancis.

Boris terlalu muda untuk mengerti mengapa papanya tidak bisa kembali ke Rusia atau mengapa keluarganya pindah ke Prancis untuk memulai hidup baru dengan nama baru. Baru pada tahun-tahun berikutnya ayahnya menjelaskan kepadanya alasan mengapa dia membelot ke Barat.

Pada saat itu, cara Barat berkembang jauh lebih baik dibandingkan dengan tanah airnya. Tembok Berlin dibangun untuk menghentikan orang-orang dari Timur pindah ke Barat, bukan sebaliknya.

Tembok itu telah menjadi simbol dari negara totaliter yang telah memilih gaya pemerintahan yang pada akhirnya gagal.

Papanya, dengan posisi sebagai diplomat yang telah mengelilingi dunia memahami kelemahan fatal dalam ideologi komunisme beberapa dekade lebih awal daripada kebanyakan orang.

Pembelotan itu bersifat ideologis, dan Boris menghormatinya sebagai keputusan yang berprinsip. Dipengaruhi oleh papanya, Boris juga menganut ide-ide kebebasan dan demokrasi Barat.

Boris pernah belajar fisika di Universite Paris Saclay, dan di sanalah dia didekati oleh DGSE sebagai kandidat ideal untuk tugas intelijen. Pengetahuannya tentang sains, budaya Rusia, dan kefasihannya dalam bahasa Rusia merupakan keterampilan yang dibutuhkan selama perang dingin.

Demikianlah pada tahun 1975 ia telah bekerja sama dengan Beau Faucheuse dan Ethan Corbin mendirikan pos mata-mata di Turki untuk menguping komunikasi Rusia.

Awalnya, ini adalah tugas yang relatif gampang, dengan menyamar sebagai arkeolog yang membantu Thomas Lambert menggali di Gobekli Tepe …

Lamunan Boris terganggu oleh pria lain yang duduk di bangku di sampingnya. "Halo, Boris," kata pria itu. "Bagaimana keadaan di Lillebonne?"

“Kalau kode Permissive Action Link benar, yang kita butuhkan hanyalah kata sandi presiden pada hari itu. Maka kita bisa meluncurkan rudal Amerika dan menjalankan rencana kawan-kawan Amerika untuk membelokkan asteroid,” jawab Boris.

"Bagaimana dengan Arcarius?" tanya pria itu.

"Kita membutuhkan dia untuk menyupai data," kata Boris, "tapi aku tidak percaya padanya."

"Apakah menurutmu dia punya rencana lain untuk menargetkan rudal-rudal itu?"

“Dia mungkin menginginkan hasil yang sama seperti yang kita, untuk memastikan asteroid tak sampai menyentuh planet, atau dia mungkin ingin menargetkan sesuatu yang lain. Atau dia mungkin ingin mengganggu sistem pertahanan asteroid jika SOUP gagal melakukannya. Aku sama sekali tidak yakin tentang Catholic Art and Science Historians dan Save Our Unique Planet. Orang-orang fanatik ini sangat tidak bisa diprediksi.”

Beau Faucheuse memandang Boris. “Dan kita tahu bahwa yang non-religius tidak lebih baik, eh? Lagi pula, itu sebabnya kita bergabung dengan Salamander, bukan?’

Beau berdiri. “Satu hal lagi,” katanya. “Adam Hollander telah menghilang. Penjelasan resminya adalah bahwa dia mengunjungi kerabat yang sakit di Australia, tetapi dia tidak akan pergi begitu saja tanpa melapor ke Salamander. Aku takut yang terburuk terjadi padanya.”

"Adam menjadi orang dalam kita di CASH," kata Boris. “Jika dia menghilang, aku semakin tidak mempercayai CASH.”

 

BERSAMBUNG

Ikuti tulisan menarik Ikhwanul Halim lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler