Kau bukan getar satu-satunya;
suara tak tunggal dalam ruang.
Berhentilah memaksa,
sayangku, fantasi kuasa
tampak begitu terlalu.
Haruskah kau miliki semua mata?
Sialan!
Aku makin muak, mati bosan!
Tak sadar akan batas;
kecewaku padamu
itu sudah.
Tapi biarlah
kucoba mengerti
selera bebas lepas landas.
Seperti ketika kau berkata
tak sudi memijakan kaki
di atas lumpur-lumpur
hitam dan kotor.
Tak jadi soal bagiku;
tak peduli juga aku.
Namun bukan berarti pula
kau cabut padi-padi muda
yang sedang asik tumbuh
di atas lumpur-lumpur itu.
Sebab setiap padi-padi muda
tak hanya hidup dengan udara,
matahari, juga lukis langit senja
yang luar biasa indahnya.
Ini bukan waktunya tampil dan bicara;
Ini waktumu melihat dan mendengar.
Turunlah dari atas panggung itu;
duduk di bangku jadi penonton
menikmati pertunjukan drama baru,
jagung tembak, juga soda susu.
Oktober 2022
Ikuti tulisan menarik Jerpis M. lainnya di sini.