x

Iklan

Siti Mawadati

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 6 September 2022

Kamis, 13 Oktober 2022 13:39 WIB

Bijak Menulis Status di Medsos

Hampir semua pengguna WA pernah mengirimkan gambar, video ataupun menuliskan kalimat singkat untuk menyampaikan isi hatinya dalam fitur status. Fenomena ini memberikan gambaran bahwa setiap orang sebenarnya ingin pikiran dan perasaannya dimengerti/ dipahami oleh orang lain. Ada semacam perasaan lega setelah menuliskan kalimat dalam status WAnya. maka seharusnya semua pengguna bisa bijak bermedia sosial

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 Hampir semua pengguna WA pernah mengirimkan gambar, video ataupun menuliskan kalimat singkat untuk menyampaikan isi hatinya dalam fitur status. Fenomena ini memberikan gambaran bahwa setiap orang sebenarnya ingin pikiran dan perasaannya dimengerti/ dipahami oleh orang lain. Ada semacam perasaan lega setelah menuliskan kalimat dalam status WAnya.

 Menulis dalam bentuk apapun sebenarnya merupakan kegiatan positif yang bisa mengalihkan perhatian seseorang dari hal-hal negatif yang menganggunya. Semua pemikiran, perasaan dan ide, dan isi hati yang terpendam bisa diungkapkan secara leluasa dalam bentuk tulisan. Secara psikologi emosi yang terpendam dan tidak bisa diekspresikan atau dibagikan ke orang lain akan menjadi beban mental dan pikiran yang bertambah. Kondisi ini jika dibiarkan berlarut-larut akan berbahaya bagi kesehatan fisik dan psikis.

Fitur status whatsapp memiliki manfaat yang efektif untuk mengekspresikan semua perasaan dan pikiran yang dialami oleh pengguna. Reaksi  berupa  perhatian dan apresiasi yang diberikan oleh pembaca status  merupakan hal positif yang bisa menjadi dukungan bagi penulis. Beberapa pengguna whatsapp menyampaikan bahwa tanpa reaksi balasan dari pembacapun setiap kali dia berhasil menuliskan isi hatinya dalam status whatsapp ada perasaan lega yang dia rasakan. Perasaan lega inilah salah satu efek positif yang diharapkan bisa mengurangi beban mental dan pikiran yang akan berdampak pada kesehatan paripurna seorang manusia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 Jika status berisi tulisan yang baik maka dapat menginspirasi pembaca statusnya. Sebaliknya isi status yang kurang baik akan banyak menimbulkan dampak negatif  bagi para pembacanya. Jika penulis status menuliskan kalimat yang berkaitan dengan permasalahan orang banyak yang terjadi di tempat kerjanya, maka hal ini bisa menimbulkan prasangka yang multitafsir yang rentan konfilk personal maupun kelompok. Jika kondisi ini berlarut-larut maka situasi kerja akan berubah menjadi tidak kondusif  yang akhirnya berdampak pada kegagalan realisasi program kerja sebuah lembaga.

Memang sulit menghadapi situasi seperti ini, ketika kemampuan mengoperasikan perangkat yang canggih tidak diimbangi dengan kesadaran dan tanggung jawab para penggunannya. Kebebasan berpendapat tidak boleh menjadi pembenaran atas sikap kita yang apatis terhadap diri dan lingkungan. Mengabaikan perasaan dan hati orang lain demi kepuasan pribadi adalah sikap egois yang harus dihindari.

Maraknya kegiatan menulis di kolom status sebenarnya menggambarkan hobi atau kegemaran potensial. Jika potensi ini terorganisir dengan baik maka akan lahir banyak karya yang bermanfaat sepanjang waktu jika di cetak atau dibukukan., tidak hanya mengisi kolom status yang bertahan hanya beberapa jam saja tanpa meninggalkan nilai yang bermakna bagi pembacanya.

Orang dewasa sebagai pengguna aplikasi whatsapp beserta fitur-fitur di dalamnya, diharapkan lebih bisa bijaksana dalam memanfaatkannya. Kesadarannya untuk bijak bermedia sosial adalah rujukan bagi anak-anak dan remaja . pemerintah juga diharapkan mampu memberikan program edukasi mengenai bijak bermedia sosial selayaknya harus segera ditindak lanjuti oleh pihak terkait. Kurikulum sekolah di setiap jenjang harus memasukkan unsur ini dengan mengintregasikannya dalam setiap mata pelajaran.

 Harapannya, ketika setiap siswa memperoleh pengetahuan tentang ini, kelak mereka akan mampu bersikap positif dalam menyikapi berbagai hal. Kepandaian yang menyatu dengan sikap tanggung jawab, disiplin dan berintegritas akan melahirkan generasi yang memiliki kepribadian khas yang memiliki karakter kuat sebagai bekal menghadapi tantangan globalisasi mendatang. Semua ini tidak akan terwujud tanpa didasari oleh penanaman keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa secara kontinu dan berkelanjutan dalam diri masing-masing individu.

 

 

Ikuti tulisan menarik Siti Mawadati lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler