x

image: shutterstock

Iklan

Asih Fitriana

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah INISNU Temanggung
Bergabung Sejak: 8 Januari 2022

Kamis, 3 November 2022 19:41 WIB

Konsep Dasar Diagnostik Kesulitan Belajar

Diagnosis kesulitan belajar pada anak usia dasar

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Pengertian Diagnostik Kesulitan Belajar 

Diagnosis merupakan istilah terminologi yang diambil dari bidang medis. Menurut Thorndike dan Hagen, sebagaimana dikutip oleh Abin Syamsuddin Makmun dalam bukunya Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul, diagnosis dapat diartikan sebagai:

  1. Upaya atau proses menemukan kelemahan atau penyakit (weakness, disease) apa yang dialami seseorang dengan melalui pengujian dan studi yang seksama mengenai gejala-gejalanya (symtoms);
  2. Studi yang seksama terhadap fakta tentang suatu hal untuk menemukan karakteristik atau kesalahan-kesalahan dan sebagainya yang esensial;
  3. Keputusan yang dicapai setelah dilakukan suatu studi yang saksama atas gejala-gejala atau fakta-fakta tentang suatu hal.
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Proses diagnosis bukan hanya sekadar mengidentifikasi jenis dan karakteristiknya, serta latar belakang dari suatu kelemahan atau penyakit tertentu, melainkan juga melakukan suatu usaha untuk mendeskripsikan kemungkinan dan menyarankan tindakan pemecahannya.

Jika kegiatan diagnosis diarahkan pada masalah yang terjadi pada belajar, maka disebut sebagai diagnosis kesulitan belajar. Melalui diagnosis kesulitan belajar tersebut, gejala-gejala yang menunjukkan adanya kesulitan dalam belajar diidentifikasi, dicari faktor-faktor yang menyebabkannya, dan diupayakan mencari jalan keluar untuk memecahkan masalah tersebut.

 Sedangkan Kesulitan belajar secara umum merupakan istilah yang diambil dari bahasa inggris yaitu learning disability. Secara khusus kesulitan belajar merupakan suatu gangguan atau lebih dari proses psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa atau tulisan. Gangguan tersebut mungkin menampakkan diri dalam bentuk kesulitan mendengar, berfikir, berbicara, membaca, menulis, mengeja, atau berhitung. Batasan tersebut meliputi kondisi-kondisi seperti gangguan perseptual, luka pada otak, disleksia, dan afasi perkembangan. Batasan tersebut tidak meliputi peserta didik yang memiliki problema belajar yang penyebab utamanya berasal dari adanya hambatan dalam penglihatan, pendengaran, atau motorik, hambatan karena tunagrahita, karena gangguan emosional, atau karena kemiskinan lingkungan, budaya, atau ekonomi.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar merupakan gejala psikis yang dihadapi peserta didik yang dimanifestasikan dalam berbagai bentuk perilaku, baik secara kognitif, afektif, maupun psikomotorik yang dapat menghambat proses belajar sehingga hasil belajar tidak dapat tercapai dengan baik.

Jadi dapat disimpulkan bahwa diagnosis kesulitan belajar sebagai suatu proses upaya dalam memahami jenis dan karakteristik serta latar belakang kesulitan belajar dengan menghimpun dan mempergunakan berbagai data/informasi selengkap dan seobjektif mungkin sehingga memungkinkan untuk mengambil kesimpulan dan keputusan serta mencari alternatif kemungkinan pemecahan masalahnya.

Gejala dan Faktor-faktor Kesulitan Belajar

  1. Gejala 

Beberapa gejalanya antara lain : 

  1. Menujukkkan hasil belajar rendah, di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompok peserta didik dikelas.
  2. Hasil belajar yang diperoleh tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan padahal peserta didik sudah berusaha belajar dengan keras, tetapi nilainya selalu rendah.
  3. Peserta didik lambat dalam mengerjakan tugas-tugas belajar.
  4. Peserta didik menunjukkan sikap yang kurang wajar, seperti acuh tak acuh, berpura-pura, berdusta, mudah tersinggung dan sebagainya.
  5. Peserta didik menunjukkan tingkah laku yang tidak seperti biasanya ditunjukkan kepada orang lain. misalnya anak didik menjadi pemurung, pemarah, selalu bingung, selalu sedih, kurang gembira, atau mengasingkan diri dari kawan-kawannya.
  6. Peserta didik yang tergolong mempunyai IQ tinggi, yang secara potensial mereka seharusnya meraih prestasi belajar yang tinggi, tetapi kenyataannya mereka mendapatkan prestasi yang rendah.
  7. Peserta didik yang selalu menunjukkan prestasi belajar yang tinggi untuk sebagian besar mata pelajaran. Tetapi di lain waktu prestasi belajarnya menurun drastis.

 

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar

faktor-faktor yang mempengaruhi Kesulitan belajar ada 2 yaitu faktor internal dan faktor eksternal. 

  1. Faktor internal yaitu faktor-faktor yang berasal dalam diri siswa itu sendiri. Hal ini antara lain, disebabkan oleh :
  • Kelemahan fisik, pancaindera, syaraf, cacat karena sakit, dan sebagainya.
  • Kelemahan mental: faktor kecerdasan, seperti inteligensi dan bakat yang dapat diketahui dengan tes psikologis.
  • Gangguan-gangguan yang bersifat emosional.
  • Sikap kebiasaan yang salah dalam mempelajari materi pelajaran.
  • Belum memiliki pengetahuan dan kecakapan dasar yang dibutuhkan untuk memahami materi pelajaran lebih lanjut.

b. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa, sebagai penyebab kesulitan belajar, antara lain:

  • Situasi atau proses belajar mengajar yang tidak merangsang siswa untuk aktif antisipatif (kurang memungkinkan siswa untuk belajar secara aktif.
  • Sifat kurikulum yang kurang fleksibel.
  • Beban studi yang terlampau berat.
  • Metode mengajar yang kurang menarik
  • Kurangnya alat dan sumber untuk kegiatan belajar
  • Situasi rumah yang kurang kondusif untuk belajar.

Prosedur Diagnostik Kesulitan Belajar

langkah-langkah yang harus diketahui oleh guru sebagai prosedur diagnostik kesulitan belajar adalah: 

  1. Mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar
  2. Melokalisasi letak kesulitan belajar
  3. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kesulitan belajar
  4. Memperkirakan alternatif pertolongan
  5. Menetapkan kemungkinan teknik mengatasi kesulitan belajar
  6. Pelaksanaan pemberian pertolongan.

 

Ikuti tulisan menarik Asih Fitriana lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler