KELUH RANTING KEPADA HUJAN
kau lihat orang-orang bertopi bayangan?
berdarah tubuhku di sela dedaunan
nama-nama yang mati
mengeluh di setia rongga dingin malam
tak ada senjata yang menyalak
ranting-ranting patah berurai air mata
ranting-ranting berbisik
di antara ujung nyanyian katak membiru
mengundang hujan dengan kelok sungai
ranting-ranting memandang setiap titik hujan
nada suaranya begitu samar
menyelinap dalam sayatan akar-akar pohon
danau-danau mengejar petang yang basah
menarik ranting dalam putingnya
kecap bibir mungil menyamar
jemari luka menari di atas buah pantat
: dalam jaganya ranting masih mengeluh pada hujan
Magelang, 2022
---
Gambar oleh Kanenori dari Pixabay
Ikuti tulisan menarik Mukhotib MD lainnya di sini.