x

Ilustrasi remaja galau. Pxhere.com

Iklan

Fadzul Haka

Cuma pengelana lintas disiplin dan pemain akrobat pikiran. Bagi yang mau berdiskusi silakan kontak saya: fadzul.haka@gmail.com
Bergabung Sejak: 2 Desember 2021

Jumat, 11 November 2022 12:50 WIB

Tutorial #1 Mengobati Kegalauan dengan Puisi Klise


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

  1. Ungkapkan perasaan, tapi hindari membuka bait dengan subjek ‘Aku’.

 

Komala, aku terkenang padamu

ketika melintas di Cihideung

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

anggrek di antara kembang-kembang berembun

persis kilau matamu

diam-diam memburu

aku tak habis pikir jika rindu

bisa seperti masuk angin

 

  1. Sisipkan dialog, kenangan, campurkan realitas dan fiksi dalam rasio 1:5.

 

katamu, “Bawalah aku

ke tempat paling romantis.”

kataku, “Pejamkan matamu.”

dan kutuntun kau

ke terang lampu

di perempatan jalan

ketika seisi kota padam

dan kukecup bibirmu

yang membara

 

  1. Ungkapkan rasa frustrasimu. Semakin obscure, semakin baik. Be pretentious if necessary!

 

orang menyangka aku bisa menulis puisi

lantaran dirimu

namun yang sesungguhnya terjadi

aku mesti kehilanganmu

dihantui kata-kata yang memenjara

dalam ruang sepi dan layar kosong

dan satu per satu perempuan lain

menyelinap masuk dan keindahan pun

terlukis dengan campuran bau

parfum dan anggur

 

sia-sia saja

 

  1. Tambah lagi bir, arak, atau anggurnya. Kopi dan rokok sebaiknya disimpan untuk mengedit.

 

di mana aku bisa rehab

begitu tubuh dan pecahan beling

saling bercermin

sayang, tak ada super glue

apalagi urat emas

buat menyambung hati yang remuk

kecuali mabuk

dan mungkin rubai-rubai Umar Khayyam

ditambah sedosis halusinasi tengah malam

yang mengintip dari jendela

 

  1. Utuhkan gagasanmu juga pesan moralnya. Sekali-kali jangan berkhotbah. Puisi modern tidak berkhotbah!

 

terkadang aku ingin jadi astronom

dan menamai salah satu bintang dengan namamu

terkadang juga aku ingin jadi fisikawan

yang mengenal macam-macam gaya

merakit roket dan jadi manusia pertama

yang merindukanmu dari asteroid

sekali waktu, walau hampir tidak pernah

mungkin

sebaik-baiknya pelarian adalah

isekai

 

buru-buru aku berlalu

tetapi apa daya

rindu telah menagih

dengan sepenuh kesaktian

tukang parkir Indomaret

 

maka kutulis sebuah

bait:

 

satu per satu

kancing terlepas

pertanyaan kian tak terjawab

hanya gelora

sepasang kayu bakar yang bertumpuk

di perapian

 

(to be continue)

 

Bandung, 2022

Ikuti tulisan menarik Fadzul Haka lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler