Sentabi, sebuah kata berasal dari suku Karo yang artinya permisi. Menurut Sentabi berkarya itu punya sudut pandang dan pemikiran masing-masing.
Personil Sentabi yakni Brema, Igokaba, Fasha, dan satunya yang belum bisa hadir yakni Amat.
Sentabi menyajikan musik-musik instrumental yang menekankan dan bersumberkan dari alat-alat musik tradisi sebagai keberangkatan spirit yang bisa disajikan.
Sentabi Profile
Tumbuh Bermekaran, suatu mini event pertunjukan dan pameran yang digelar oleh seniman-seniman muda Jogja bagian Selatan di sebuah Warkop Tuwuh Space. Menampilkan karya-karya yang sangat berpotensi dalam keunikan dan kekreativan yang khas dan berkarakter. Diantara nya menampilkan: Bendrat Band, Daeng Shila, Tiupan Dawai, dan Sentabi Yogyakarta.
Pertunjukan Kontemporer audio eksperimen ini juga sangat semakin menjadi dan GRENG karena dikolaborasikan dengan live visual performance oleh Cholsverde. Chols Verde sengaja menghadirkan visual-visual yang mewakili akan tradisi, dan baginya jarang adanya visual art yang berbicara tentang kekhasan lokalitas dan traditions. Sangat sayang jika mau meniru apa yang dikatakan menarik dari barat dan meninggalkan kekhasan dan karakteritas identitas sendiri. Maka dari itu, teknologi baginya sebatas hadir sebagai alat pembantu, namun yang utama ialah visual-visual tradisional yang dihadirkan dengan gaya dan kontekstual hari ini.
Penampilan Sentabi
Sentabi dan Chols Verde, ialah dalam pentasnya perdana pada Tumbuh Bermekaran. Audience banyak yang mengatakan akan menunggunya kembali hadir dengan karya yang baru, padahal itu juga karya baru yang perdana mereka tampilkan. Tapi karena karakteritas kontemporer audio dan visual yang kawin dalam pertunjukan yang asik, disitulah letak ciri khas Sentabi. Informasi sangat ditunggu oleh kedatangan kembali Sentabi dan Chols Verde !!!!!!
Ikuti tulisan menarik Media Belajar lainnya di sini.