x

Iklan

Sahra Hawa Shafarina

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 4 November 2022

Senin, 14 November 2022 06:34 WIB

Rahasia di Balik Makanan Halal dan Thayyib dalam Perspektif Islam

Makanan adalah kebutuhan pokok semua makhluk hidup, tak terkecuali manusia. Makanan menjadi sumber utama bagi asupan energi tubuh untuk tetap bertahan hidup. Makanan yang dianjurkan oleh Allah Subhanahu wa taala yaitu makanan yang halalan thayyiban , karena setiap yang dikonsumsi akan berpengaruh terhadap kesehatan tubuh. Dalam hal ini agama Islam melalui kitab sucinya Al-Quran telah menggariskan panduan tentang hal-hal yang diperbolehkan dan yang dilarang untuk dikonsumsi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

      Islam adalah agama yang sangat peduli terhadap segala aktivitas umatnya. Semua yang menyangkut kehidupan manusia diatur sedemikian rupa. Segala jenis aspek kehidupan dipertimbangkan dari segi manfaat dan mudaratnya. Salah satu hal yang diatur dalam Islam yaitu menyangkut makanan halal dan thayyib. Makanan mendapatkan perhatian khusus dalam agama Islam sebagai upaya menjaga kesehatan jiwa, raga, dan akal manusia. Makanan memiliki pengaruh yang besar bagi perkembangan jasmani dan rohani manusia dalam kehidupan sehari hari. Apabila makanan yang dimasukkan ke dalam perut bersih dan halal, maka dengan sendirinya seseorang akan selalu condong kepada perbuatan baik .

         Manusia mengonsumsi makanan dengan tujuan untuk menjaga keberlangsungan hidupnya. Makanan yang baik adalah makanan yang memenuhi syarat kebersihan dan halal. Halal dalam hal ini sudah diatur di dalam Al-Qur’an. Hal ini menunjukkan bahwa antara Islam dan kesehatan pada dasarnya memiliki satu tujuan yang sama demi untuk kebaikan umat manusia. Oleh karena itu, dalam mengonsumsi makanan ada beberapa syarat yang harus di penuhi dan benar-benar diperhatikan agar manusia terhindar dari berbagai penyakit yang bersumber dari makanan.

         Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam memberikan banyak informasi tentang makanan halal yang baik dan sehat (halalan thayyiban), misalnya dalam Q.S Al Baqarah ayat 168 dan al-Maidah ayat 88 yang mengandung makna dua aspek . Pertama : hendaklah makanan didapatkan dengan cara yang halal sesuai dengan ketentuan syariat Islam, yaitu dalam memperolehnya tidak dengan cara yang diharamkan oleh syariat Islam, seperti dengan cara memaksa, menipu, mencuri, korupsi. Kedua : makanan yang dikonsumsi hendaklah thayyib yaitu mengandung zat yang dibutuhkan oleh tubuh, baik jumlahnya maupun mutunya harus berimbang gizinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

         Mengonsumsi makanan yang halal dan thayyib merupakan suatu kewajiban bagi umat Islam. Karena Allah SWT menghalalkan jenis makanan tertentu pasti ada hikmah dan manfaatnya. Dengan mengonsumsi makanan yang halal, tentunya ada beberapa manfaat yang kita peroleh, antara lain :

●Mendapat ridho Allah karena telah menaati perintah-Nya dalam memilih jenis makanan yang halal.

●Terjaga kesehatannya karena setiap makanan dan minuman yang dikonsumsi bergizi dan baik bagi kesehatan badan.

●Memiliki akhlakul karimah karena setiap makanan halal yang dikonsumsi akan berubah menjadi sumber energi yang bisa digunakan untuk beraktivitas seperti belajar , berolahraga, dan beribadah.

         Orang yang senantiasa memenuhi dirinya dengan makanan yang halal , maka akhlaknya akan baik , hatinya hidup dan doanya dikabulkan. Sebaliknya , orang yang memenuhi dirinya dengan makanan yang haram , maka akhlaknya akan buruk , hatinya sakit , dan doanya tidak dikabulkan. Oleh karena itu kita harus memastikan apapun yang masuk ke dalam tubuh kita termasuk makanan yang halal dan thayyib.

 

Ikuti tulisan menarik Sahra Hawa Shafarina lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler