x

Meteoroids are billions of years old

Iklan

Ikhwanul Halim

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Rabu, 16 November 2022 17:41 WIB

Kiamat Telah Tiba (78): Memburu SOUP

Letnan Penerbang Juan Moreno terebangun oleh ketukan di pintu apartemennya di Las Vegas. Kepalanya berdenyut. Dia mengingat-ingat berapa gelas bir yang ditenggaknya di Tailgate Social pada malam sebelumnya. Tidak biasanya dia mengalami sakit kepala seperti itu. Dia biasa minum lebih banyak dari tadi malam.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

23 Juni

 

Letnan Penerbang Juan Moreno terebangun oleh ketukan di pintu apartemennya di Las Vegas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepalanya berdenyut.

Dia mengingat-ingat berapa gelas bir yang ditenggaknya di Tailgate Social pada malam sebelumnya. Tidak biasanya dia mengalami sakit kepala seperti itu. Dia biasa minum lebih banyak dari tadi malam.

Juan bangkit dan dengan cepat berpakaian.

Ketukan lain terdengar di pintu.

“Dios mio,” dia berseru, “Just a minute. I’m coming.”

Dia membuka pintu untuk menemukan dua petugas keamanan yang dia kenali dari Groom Lake.

“Good morning, Sir,” sapa salah satunya. "Kami mendapat instruksi untuk membawa Anda ke pangkalan."

“Ada apa, Boys?” tanyanya.

“Saya tidak tahu, Sir,” jawab penjaga itu.

"Aku akan menyetir sendiri ke pangkalan dalam waktu sekitar satu jam lagi," jawab Moreno.

"Kami diperintahkan untuk menemani Anda sekarang," kata penjaga itu, meletakkan tangannya di sarung pistolnya. “I’m sorry, Sir.”

"Tidak apa-apa," jawab Moreno. “Kalian hanya menuruti perintah. Aku akan mengambil mantel.”

Moreno menuju ke kamar tidurnya. Dia kemudian menutup dan mengunci pintu.

Cukup lama sebelum penjaga keamanan curiga. Moreno sudah naik melalui jendela kamar dan berjalan meniti atap gedung yang berdekatan.

Pada saat para penjaga masuk ke kamar tidur, dia telah mencapai bagian bawah tangga darurat di ujung atap dan memasukkan kode kunci ke keypad di pintu garasi.

Ketika para penjaga sudah setengah jalan di sepanjang atap, mereka bisa mendengar suara sepeda motor yang melaju kencang.

Pada saat para penjaga mencapai bagian bawah tangga darurat, Moreno berada dua blok jauhnya.

Moreno tidak hanya merencanakan strategi melarikan diri ini tetapi juga secara berkala mempraktikkannya, untuk mengurangi waktu eksekusinya.

Dia tahu kemungkinan keterlibatannya dengan SOUP akan terbongkar sewaktu-waktu. Hari ini, tidak ada penjelasan lain mengapa penjaga bersenjata datang ke apartemennya untuk mengawalnya ke Area 51.

Moreno sangat mengkhawatirkan risiko ini setelah serangan mendadak yang dia lakukan ke Outreau, Prancis pada bulan Januari. Bagaimanapun, masih mungkin untuk tetap menjaga kerahasiaan tentang operasi itu.

Meskipun demikian, tidak akan mungkin baginya untuk menyerang anggota CASH dan agen Prancis di Gobekli Tepe dan tetap tidak ketahuan. SOUp kemudian mengatur agar perintah presiden palsu dikirim ke Kolonel Jack Collins.

Ketika Collins dan Starcruiser One gagal kembali dari serangan mendadak itu, Moreno tahu pasti ada yang tidak beres. Mungkin sesuatu yang akan membongkar keterlibatannya. Moreno siap mengantisipasi yang terburuk.

Dalam waktu sepuluh menit, dia sudah berada di lapangan terbang pribadi kecil di pinggiran Las Vegas.

Dan lima menit lagi, dia akan memerbangkan Hawker 400XP di sepanjang landasan pacu.

Dalam lima menit setelahnya, dia menerbangkan pesawat jet itu  ke timur, terbang re4ndah untuk menghindari radar, melintasi gurun Nevada.

***

Jean-Bédel Lacoste, Fabrice Rahim, dan Jack Collins menatap  ke layar monitor di meja Collins di Groom Lake.

Karena penting bagi Collins kembali ke tugasnya di pangkalan, maka sebuah cerita telah dikarang bahwa Starcruiser One tidak berfungsi dan hilang di atas Samudra Atlantik, dengan Collins beruntung telah diselamatkan oleh kapal AS.

Cerita cover ini menempatkan Starcruiser One saat ini di dasar Palung Puerto Rico, 8.650 meter di bawah permukaan laut dan tidak dapat diakses tanpa operasi penyelamatan yang mungkin memakan waktu berbulan-bulan.

“Pemancar yang ditanam di bawah kulit Moreno setelah dibius di Tailgate Social semalam berfungsi dengan baik,” kata Collins. “Kita ikuti dia dengan Learjet 31 yang menunggu kita di landasan,  dan berharap dia membawa kita ke anggota SOUP lainnya.”

Kopral Henry Henderson yang sepenuhnya telah pulih dari serangan Lacroix, mengawasi ketiganya saat mereka berjalan melintasi landasan menuju pesawat. Dia kemudian meraih ponselnya dan dengan cepat memasukkan pesan teks.

 

BERSAMBUNG

Ikuti tulisan menarik Ikhwanul Halim lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler