Ini suara kami!
Bukan lagi tentang kutang dan lentik jari
atau tentang penyimpangan nafsu birahi.
Ini suara kami!
Tentang rahim mama Pertiwi.
Ditabur bibit racun sepanjang hari.
Lautan limbah tambang-tambang industri.
Emisi gas karbon makin tinggi.
Antara serakah dan pedih perut ini.
Jadi bumbu konflik anak-anak kami.
Nurani mati. Budaya mati. Alam mati.
Anak-anak kami pun mati.
Tapi perlawanan kami tidak padam kobar api.
Dari rahim raga kami.
Terus lahir pejuang abadi.
Meski sekumpul mata serigala mengintai.
Setiap langkah kaki hembus doa kami beri.
Ikuti tulisan menarik Jerpis M. lainnya di sini.