x

Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) memantau pergerakan persenjataan berat di Ukraina Timur, 4 Maret 2015. Wikipedia

Iklan

sucahyo adi swasono

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474
Bergabung Sejak: 26 Maret 2022

Minggu, 20 November 2022 08:09 WIB

Isyarat Menuju Perang Dunia ke-3?

Prinsip dari sejarah peradaban manusia adalah perulangan, siklus, dan bukan linear. Artinya, menyaksikan fenomena invasi Rusia atas Ukraina dapat dianalisis dari sudut pandang analisis historis dengan prinsip sejarah sebagai perulangan dan gerak sejarah adalah sebuah siklus. Gerak sejarah yang dimaksudkan di sini adalah sebagai berikut: Lahir - Tumbuh Berkembang - Puncak Kemajuan Peradaban - Kehancuran.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Konflik perang Rusia-Ukraina tak ada gejala dan tanda mereda, sekalipun berbagai upaya dunia internasional dilakukan guna menghentikannya. Tak terkecuali upaya yang tengah dilakukan oleh para pemimpin dunia di KTT G20 di Bali yang berakhir pada 16 November 2022.

Bahkan, insiden rudal nyasar yang menghantam Polandia timur, di desa Przewodow, Selasa 15 November 2022, 15:40 waktu setempat yang menewaskan 2 orang warga Polandia itu, justru mengindikasikan bahwa eskalasi perang antara Rusia vs Ukraina tidak ada gejala dan tanda-tanda menurun. Rudal jenis S-3000 yang meledak menghantam Polandia di wilayah yang berbatasan dengan Ukraina, berdasarkan analisis awal dari pihak NATO adalah rudal yang diluncurkan oleh Ukraina dalam rangka menghalau serangan rudal Rusia terhadap Ukraina yang berujung nyasar. Hal itu adalah akibat kesalahan Ukraina yang kewalahan menghadang serangan rudal Rusia secara besar-besaran dalam sembilan bulan terakhir ini, sejak meletusnya perang pada 24 Februari 2022 .

Sekalipun rudal yang dilepas oleh Ukraina dan jatuh meledak di Polandia tersebut, pihak AS dan aliansinya, NATO, justru menyalahkan Rusia karena invasinya ke Ukraina yang terus menerus. Apalagi dengan serangan rudal Rusia secara besar-besaran, membuat Ukraina berupaya mencegah serangan Rusia tersebut dengan cara melepaskan rudal pertahanannya dalam rangka menghadang serangan Rusia. Atau bisa saja hal ini sebagai provokasi dari Ukraina guna upaya melibatkan aliansi NATO sebagai sekutu AS, dimana Polandia yang merupakan anggota NATO beralasan bahwa serangan terhadap Polandia merupakan ancaman bagi aliansi NATO yang dikomandani oleh AS.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Prinsip dari sejarah peradaban manusia adalah perulangan, siklus, dan bukan linear. Artinya, menyaksikan fenomena invasi Rusia atas Ukraina dapat dianalisis dari sudut pandang analisis historis dengan prinsip sejarah sebagai perulangan dan gerak sejarah adalah sebuah siklus. Gerak sejarah yang dimaksudkan di sini adalah sebagai berikut: Lahir - Tumbuh Berkembang - Puncak Kemajuan Peradaban - Kehancuran.

Begitu seterusnya setelah mengalami kehancurannya, maka peradaban baru akan lahir kembali dari sisa-sisa manusia yang masih terselamatkan dalam proses kehancuran menuju keseimbangan baru sebab dari ketimpangan sebelumnya. Sehingga berulang lagi dalam siklus: Lahir Peradaban Baru - Tumbuh Berkembang - Puncak Kemajuan Peradaban - Kehancuran.

Sejarah Perang Dunia II (PD 2), adalah tak lebih dari perualangan dari sejarah Perang Dunia I (PD 1), dimana pada PD 1 merupakan pertikaian antara dua kekuatan aliansi, yakni antara Blok Sekutu Entente Tiga yang terdiri dari Britania Raya, Prancis dan Rusia, berhadapan dengan Blok Sentral dalam Aliansi Tiga yang terdiri dari Jerman, Austria-Hongaria, dan Italia (dalam perkembangan berikutnya, Itali bergabung dengan Sekutu). Pemicu dari PD 1, adalah Pembunuhan tunggal pada 28 Juni 1914 terhadap Adipati Agung Franz Ferdinand dari Austria, pewaris takhta Austria-Hongaria, oleh seorang nasionalis Yugoslavia di Sarajevo, Bosnia dan Herzegovina.

Pembunuhan tersebut berujung pada ultimatum Habsburg terhadap Kerajaan Serbia. Sejumlah aliansi yang dibentuk selama beberapa dasawarsa sebelumnya terguncang, sehingga dalam hitungan minggu semua kekuatan besar terlibat dalam perang. Melalui koloni mereka, konflik ini segera menyebar ke seluruh dunia.

Pada 28 Juli 1914, konflik ini dibuka dan diawali dengan invasi ke Serbia oleh Austria-Hongaria, diikuti invasi Jerman ke Belgia, Luksemburg, dan Prancis, diikuti pula oleh serangan Rusia ke Jerman. Dan, PD 1 ini baru benar-benar berakhir pada 1918 yang melahirkan kesepakatan-kesepakatan antara kedua belak pihak, yakni Aliansi Blok Sektu dengan Aliansi Blok Sentral. Dan, Jerman yang dalam hal ini sebagai anggota Aliansi Blok Sentral dalam sejarah dinyatakan sebagai pihak yang kalah dalam PD 1 ini.

Apakah berhenti sampai di sini (1918) perseteruan, pertikaian, dan konflik manusia dalam sejarah peradabannya, yang ditandai dengan bencana perang besar pada peristiwa PD 1 yang dimainkan oleh 2 kekuatan aliansi bloknya? Jawabnya, adalah tidak!

Esensi PD 2 adalah Perualangan Sejarah PD 1, dan Sejarah PD 2 akankah berulang menuju PD 3?

 

PD 2 sebagai perang global yang berlangsung mulai tahun 1939 sampai 1945, melibatkan banyak sekali negara di dunia - termasuk semua kekuatan besar - yang pada akhirnya membentuk dua aliansi militer yang saling bertentangan, yakni antara Aliansi Blok Sekutu dan Aliansi Blok Poros. Perang ini merupakan perang terluas dalam sejarah yang melibatkan lebih dari 100 juta orang di berbagai pasukan militer. Dalam keadaan perang total, negara-negara besar memaksimalkan seluruh kemampuan ekonomi, industri, dan ilmiahnya untuk keperluan perang, sehingga menghapus perbedaan antara sumber daya sipil dan militer. Ditandai oleh sejumlah peristiwa penting yang melibatkan kematian massal warga sipil, termasuk Holocaust dan pemakaian senjata nuklir dalam peperangan, perang ini memakan korban jiwa sebanyak 50 juta sampai 70 juta jiwa. Jumlah kematian ini menjadikan PD 2 merupakan konflik paling mematikan sepanjang sejarah umat manusia.

PD 2 secara umum pecah pada 1 September 1939 yang ditandai oleh invasi Jerman ke Polandia dan diikuti okleh serangkaian pernyataan perang terhadap Jerman oleh Prancis dan Britania. PD 2 benar-benar berakhir setelah ditandai oleh:

  • Jerman menyerah di Italia pada tanggal 29 April, dan isnstrumen penyerahan diri Jerman ditandangani pada 7 Mei 1945  di Reims dan diratifikasi pada 8 Mei 1945 di Berlin.
  • Dijatuhkannya Bom Atom oleh AS atas Hiroshima pada 6 Agustus 1945 dan atas Nagasaki pada 9 Agustus 1945, sehingga di kawasan Pasifik, Pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah dengan penandatanganan dokumen penyerahan diri di atas geladak kapal perang Amerika Serikat USS Missouri pada tanggal 2 September 1945, sehingga mengakhiri perang PD 2 ini.

Dengan demikian, sejarah invasi Austria-Hongaria ke Serbia, diikuti invasi Jerman ke Belgia, Luksemburg, dan Prancis, diikuti pula oleh serangan Rusia ke Jerman pada PD 1, berulang kembali pada PD 2. Yakni, invasi ke Polandia oleh Jerman yang diikuti serangkaian pernyataan perang terhadap Jerman oleh Prancis dan Britania, sebagai akibat dendam Jerman atas kekalahannya pada PD 1 yang telah kehilangan banyak wilayah persekutuannya, salah satunya adalah Polandia.

Pun demikan halnya invasi Rusia terhadap Ukraina, adalah tak lebih dari sebuah perulangan sejarah peradaban manusia yang selalu berselimutkan nafsu serakah, utamanya oleh faktor ekonomi. Apakah bedanya, nuansa sejarah invasi Jerman ke Polandia yang diikuti dengan serangkaian pernyataan perang terhadap Jerman oleh Prancis dan Britania pada PD 2? Dan, pada setiap Perang Dunia selalu diiringi oleh berbagai bencana lainnya selain perang sebagai bencana akibat ulah manusia, yakni bencana alam, dan berbagai wabah, seperti : Letusan Gunung Merapi 1930, Banjir Korea Utara 1945, Flue Spanyol pada 1918 -1920 dan berbagai bencana alam dan wabah lainnya.

Oleh karenanya, Invasi Rusia ke Ukraina dan ditambah dengan insiden rudal hantam Polandia mengindikasikan betapa gejala perang tak kunjung mereda, bahkan eskalasinya cenderung meninggkat, apalagi bila sudah menyangkut pertikaian antara Blok Aliansi. Sebut saja, Blok Aliansi AS dengan NATO-nya dan Blok Aliansi Rusia dan China yang sudah tampak bersekutu dan bersepakat dalam sebuah penjanjian untuk saling menyokong bila mendapat serangan dari musuh atau lawan perang.

Jalannya kepastian sejarah dari Sang Maha Pencipta, tentang perang peradaban manusia oleh situasi, kondisi, pelaku yang berbeda-beda sepanjang sejarah peradaban manusia, terus bergulir dan berulang. Dan, dewasa ini masih dan sedang berproses, yang bukan tidak mungkin akan terjadinya PD 3 sebagai perulangan dari sejarah PD 2.

Runtuh Uni Soviet akibat kekalahannya pada Perang Dingin sepanjang 1947 - 1991 oleh Blok Aliansi AS dengan sekutunya NATO, yang berakibat pecahnya Uni Soviet (US) sebagai pesaing dari Blok Aliansi AS dan NATO, sehingga negara dan bangsa eks US dengan Pakta Warsawa-nya, berupaya memisahkan diri dan memerdekakan diri. Sementara, Rusia yang merupakan representasi dari Uni Soviet, saat ini sedang berupaya membangun kembali New Uni Soviet guna membalas dendam atas kekalahannya pada masa Perang Dingin selama 44 tahun terhadap Blok Aliansi NATO yang digawangi oleh AS. Dan, salah satunya adalah Ukraina yang merupakan wilayah strategis eks US bagi Rusia, yang berusaha direbut kembali dengan cara invasi yang hingga saat ini masih berlangsung.

PD 3 sebagaimana dari analisis historis, adalah sebuah keniscayaan. Apalagi, bila itu terjadi adalah sebuah bencana dahsyat luar biasa yang mengerikan, karena akan menyeret kedua Blok Aliansi yang bertikai menuju Perang Nuklir dalam persenjataannya bila sudah mencapai titik puncak perang, juga lebih mangkus dan sangkil dalam hal menghancurkan lawan.

Bertumpu pada gerak dan prisnsip sejarah peradaban manusia sejak diciptalan oleh Tuhan Sang Pencipta Segala, yang berprinsip pada perulangan dan dengan gerak sejarah yang siklus, maka Gerbang Perang Dunia 3 telah terbuka, dan Genderang Perang Dunia 3 pun telah bertalu-talu ... 

Sekian dan terima kasih, Salam Seimbang Indonesia_Nusantara ...

*****

Kota Malang, November di hari kedelapan belas, Dua Ribu Dua Puluh Dua.

Ikuti tulisan menarik sucahyo adi swasono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler