x

Pelatihan Melek Keuangan bagi Kelompok Disabilitas Desa Bangk Wade

Iklan

Rikhardus Roden Urut Kabupaten Manggarai-NTT

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 25 Oktober 2022

Minggu, 20 November 2022 08:10 WIB

Keluarga Disabilitas Down Syndrom di Manggarai Belajar Melek Keuangan

Pengeluaran keuangan tahunan dari kebanyakan keluarga petani di perdesaan di Manggarai cenderung meningkat lantaran pengeluaran untuk urusan sosial kemasyarakatan semakin besar, padahal sumber pendapatan mereka tidak bertambah bahkan mengalami penurunan. Pernyataan ini disampaikan oleh Rikhardus Roden ketika menjadi narasumber pada pelatihan melek keuangan bagi Kelompok Disabilitas Down Syndrom Sang Surya Desa Bangka Wade, Jumaat (18/11/2022) di Kampung Wade, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Yayasan Ayo Indonesia atas dukungan Yayasan NLR Indonesia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pengeluaran keuangan tahunan dari kebanyakan keluarga petani di perdesaan cenderung meningkat lantaran pengeluaran untuk urusan sosial kemasyarakatan semakin besar, padahal sumber pendapatan mereka tidak bertambah bahkan mengalami penurunan. Pernyataan ini disampaikan oleh Rikhardus Roden ketika menjadi narasumber pada pelatihan melek keuangan bagi Kelompok Disabilitas Down Syndrom Sang Surya Desa Bangka Wade, Jumaat (18/11/2022) di Kampung Wade, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Yayasan Ayo Indonesia atas dukungan Yayasan NLR Indonesia.
 
 
Lebih lanjut, Rikhard menjelaskan kepada peserta pelatihan bahwa melek keuangan harus menjadi pengetahuan dari setiap keluarga agar mereka mampu mengelola keuangan secara bijaksana, memiliki kebiasaan menabung dan berpikir produktif untuk meningkatkan pendapatan sehingga keluarga-keluarga berkecukupan secara finansial. Lahan sebagai asset harus produktif untuk meningkatkan pendapatan.

Setiap keluarga, jelas Rikhard mesti memiliki Anggaran Pendapatan dan Belanja Keluarga (APBK) sebagai acuan atau pedoman dalam memaksimalkan pemanfaatan asset, misalnya lahan untuk menjadi sumber pendapatan dan APBK juga bisa menjadi pengendali dalam membelanjakan uang, baik untuk memenuhi kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder. Dengan cara seperti ini, kita akan mengatur keuangan dengan bijaksana, dimana kita harus mengeluarkan uang sesuai rencana atau kondisi keuangan, tidak besar pasak daripada tiang, atau lebih banyak pengeluaran daripada pendapatan.
 

Suami dan isteri, kata Rikhard harus bersama-sama menentukkan APBK dengan cara menulis, menghitung semua jenis dan jumlah pendapatan dan pengeluaran dalam 1 tahun terakhir. Langkah ini dimaksudkan sebagai acuan dalam menyusun APBK tahun berikutnya. Pada pos pengeluaran, menabung menjadi pengeluaran prioritas kemudian disusul dengan pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan pokok, pendidikan, kesehatan sedangkan pengeluaran untuk urusan sosial kemasyarakatan dialokasikan sesuai kemampuan finansial yang ada, jangan memaksakan diri mengeluarkan uang cukup besar urusan sosial kemasyarakatan. 
 
 
Pada sesi identifikasi partisipatif tentang pengelolaan keuangan dan pendapatan keluarga selama ini saat pelatihan melek keuangan tersebut, ternyata mereka mengalami deficit angggaran, terbukti setelah membandingkan antara pendapatan dan pengeluaran mereka selama setahun, hasilnya, pengeluaran lebih besar daripada pendapatan. Salah satu sumber pendapatan mereka adalah dari komoditi kopi dan pada 2 tahun terakhir hasil kopi terus menurun, kondisi ini memperburuk kondisi finansial mereka. Sumber pendapatan yang menurut mereka sebagai sumber pendapatan utama adalah menjadi buruh harian di kebun-kebun petani lain dan bekerja di proyek namun pada 2 tahun terakhir kedua pekerjaan ini tidak selalu ada sehingga berpengaruh terhadap penghasilan atau pendapatan.

 



Padahal pengeluaran terus meningkat dan yang paling besar menurut mereka akhir-akhir ini, adalah untuk acara pengumpulan dana pernikahan (kumpul kope) dan Pendidikan (wuat wai) yang diselenggarakan baik oleh keluarga inti, komunitas maupun sahabat atau kenalan. Para Peserta mengaku bahwa pengeluaran untuk acara-acara tersebut sangat berat sebab saat acara berlangsung mereka ditawari untuk membeli daging, sopi dan rokok oleh penyelenggara acara, dan biasanya mereka sulit untuk tidak membeli, mereka merasa tidak enak (nyaman) hati kalau tidak membeli sementara disisi lain mereka tidak memilik cukup uang. Dengan pertimbangan hati (rasa), maka mereka meminjam uang sana sini dengan bunga cukup besar untuk bisa menghadiri acara pengumpulan dana tersebut. Maksudnya baik untuk semakin rekat relasi sosial tetapi berdampak negatif dari segi finansial bagi keluarga-keluarga.
 
Florianus Jebarus, 45 Tahun,
Ketua Kelompok
Disabilitas
 Desa Sang Surya Wade


Cara pengelolaan keuangan seperti ini sangat beresiko dan rentan untuk terjebak pada pinjaman uang dengan bunga tinggi kepada para rentenir, jual atau gadai tanah untuk mendapatkan uang, terjadi kekerasan dalam rumah tangga, dan menjadi korban perdagangan orang.   

Dari fakta-fakta ini, Rikhard menyarankan mereka untuk meningkatkan pemanfaatan aset tanah dengan mengembangan usaha hortikultura dan ternak babi sebab kedua usaha ini berpeluang mendapatkan pendapatan yang cukup besar sebab kebutuhan pasar akan sayur-sayuran dan ternak babi cukup tinggi, terbukti sayur-sayuran kita masih didatangkan dari luar Manggarai. Selain itu, para peserta harus menjadi anggota koperasi kredit untuk menabung uang demi masa depan keluarga dan bisa mendapatkan akses permodalan usaha dengan bunga rendah. “Yayasan Ayo Indonesia punya petani dampingan yang telah berhasil menjalankan usaha sayur-sayuran dengan menerapkan pertanian terpadu antara usaha sayur-sayuran dan beternak babi/kambing. Kunci keberhasilan mereka adalah suami isteri bekerja sama dan fokus menjalankan usaha tersebut. Berharap para peserta bisa melakukan hal yang sama nanti,“ungkap Rikhard.
 
 
Florianus Jebarus, 45 Tahun, Ketua Kelompok Disabilitas Desa Sang Surya Wade yang beranggota 11 Kepala Keluarga mengatakan pelatihan ini sangat penting bagi para peserta untuk mulai berpikir tentang cara meningkatkan pendapatan karena pengeluaran tahunan terlalu tinggi.

Dia berharap anggota kelompok yang hadir bisa menerapkan apa yang telah disampaikan oleh narasumber, yaitu meningkatkan pendapatan dan menabung. Meningkatkan pendapatan dengan cara berusaha tani dan beternak babi.
 

“Kami bersyukur bisa mendapatkan pengetahuan baru tentang cara mengelola keuangan sehingga paska pelatihan ini, kami akan mengadakan pertemuan kelompok untuk membuat rencana kerja kelompok terkait upaya kami untuk meningkatkan pendapatan melalui usaha hortikultura dan beternak babi. Oleh karena itu, kami meminta bantuan Yayasan Ayo Indonesia untuk mengajukan proposal bantuan ternak babi kepada pemerintah daerah untuk mendukung usaha kami ini,“ ujar Florianus salah satu penyandang disabilitas di Desa Persiapan Bangka Wade.
 
Adolfus Baru, SH penjabat Kepala Desa Persiapan Bangka Wade 

 
Sedangkan Adolfus Baru, SH penjabat Kepala Desa Persiapan Bangka Wade ketika menyampaikan kata sambutan untuk menutup kegiatan pelatihan tersebut menegaskan agar para peserta pelatihan setelah ini langsung pada aksi terutama untuk upaya meningkatkan pendapatan dengan menanam sayur-sayuran dan beternak.
 
  “Percuma kita mengikuti pelatihan jika tidak ditindaklanjuti dengan aksi nyata di kebun, selaku pemerintah saya sangat mendukung jika bapak ibu serius berusaha di pertanian hortikultura dan harus bekerjasama. Kita bekerja fokus sesuai anggaran keluarga kita masing-masing, karena pengeluaran rutin atau wajib kita setiap tahun, baik untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarga maupun untuk urusan sosial kemasyarakatan cukup besar maka upaya meningkatkan pendapatan menjadi prioritas,“ tutur Adolf.
 

Pada akhir kegiatan pelatihan para peserta sepakat untuk mengadakan pertemuan kelompok di minggu ketiga nopember guna menyusun rencana kerja dan juga pada saat itu nanti langsung dengan kegiatan buka lahan seluas 2 are dari salah satu anggota kelompok untuk menanam sayur-sayuran.
 
 
 

Ikuti tulisan menarik Rikhardus Roden Urut Kabupaten Manggarai-NTT lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler