x

Sejumlah korban gempa Cianjur, dirawat dipelataran RSUD Sayang. Foto-Firman.

Iklan

djohan chan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 28 November 2019

Rabu, 23 November 2022 07:46 WIB

Gempa Cianjur, 151 Orang Belum Ditemukan

Gempa berkekuatan magnitudo 5,6 skala richter yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Pada hari Senin siang, (21/11/2022) telah menewaskan sebanyak 268 jiwa manusia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Gempa berkekuatan magnitudo 5,6 skala richter yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin siang, (21/11/2022), menewaskan sebanyak 268 jiwa manusia. Dari angka itu 122 diantaranya telah ter-identifikasi. Sementara itu diduga ada 151 korban lainnya belum ditemukan. 

Hal itu diungkapkan oleh Tim Evakuasi yang tergabung dalam Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS), atau SAR dan Badan Penaggulangan Bencana (BNPB) kepada wartawan, Selasa sore (22/11/2022) dalam konverensi perss di Cianjur, Jawa Barat.

Tim Evakuasi dari SAR dan BNPB itu, juga menegaskan. Pihaknya masih melakukan koordinasi pencarian terhadap 151 korban lainnya yang belum teridentivikasi, pada 5 titik, yang diduga ada korbannya yang masih tertimbun tanah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ilustrasi Rumah dan Gardu PLN hancur, dampak dari Gempa Cianjur. Foto-Ist.

“Gempa berkekuatan magnitudo 5,6 skala richter yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada hari Senin siang itu, 21 Nopember 2022 telah menimbulkan dampak pada 12 Kecamatan di Kabupaten Cianjur,” kata Ketua SAR. Marsdya TNI Hendri Alfiandi.

Akibat dari goncangan gempa Cianjur dengan durasi 10-15 detik tersebut, menimbulkan 6.570 buah rumah rusak berat, dan 2.071 buah rumah, mengalami rusak sedang, 2.071 buah rumah, mengalami rusak ringan. Serta 1.083 orang mengalami luka-luka.

Setelah Gempa berlalu, pada hari Senin siang itu. Masing – masing pihak bergegas pergi menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang, sambil membawa keluarganya yang mengalami luka – luka, akibat benturan benda- benda keras dari dalam rumahnya yang roboh, karena gempa tersebut.

Warga Kampung Kadudampit, Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, membuat tenda diluar rumah. Foto- Deanza.

Karena RSUD Sayang di Cianjur juga terkena dampak dari bencana gempa bumi tersebut , hingga para korban yang sedang mengalami luka- luka dan ada yang patah tulang terpaksa berbaring di pelataran halaman RSUD Sayang itu, walaupun beralas apa adanya, demi mendapatkan pertolongan Medis.

Selain di pelataran halaman RSUD Sayang, 14 titik lainnya juga dibuat tenda- tenda darurat, oleh 13.784 orang yang rumahnya hancur karena gempa tersebut. Sebagai tempat pengungsiannya. Namun hal itu tidak berlangsung lama, hampir semua perangkat negara, baik dari Kabupaten Cianjur, maupun dari Pemprov Jawa Barat, dan dari Pemerintah pusat berdatangan ke lokasi itu.

PalBed. Bawaan Mensos, untuk tempat berbaringnya para korban gempa. Foto-Ist.

Belum sampai memakan waktu 12 jam dari pukul 13.21 WIB. Gempa terjadi pada koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur, sekitar 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur , dengan kedalaman 10 kilometer. Pada hari Selasa dini hari, (22/11/2022), para korban Gempa bumi itu telah diberi bed, tempatnya berbaring yang dibawa oleh Kemensos Tri Rismaharini, bersama tenda daruratnya.

Ketua SAR. Marsdya TNI Hendri Alfiandi, juga menjelaskan tentang 122 korban yang telah ter-identivikasi, telah diserahkan kepada keluarga korban untuk dikebumikan. Sedangkan 151 korban lainnya masih dalam pencarian Tim SAR, dengan menggunakan sejumlah alat Eksapator dan lainnya. 

Tanah Longsor menutupi jalan di Kecamatan Cugenang, dampak Gempa di Cianjur. Foto – Istimewa.

“ Tim SAR menduga, 151 korban tersebut tewas, tertimbun tanah longsor, dan tertimbun dari bangunan rumahnya. Untuk Tim SAR yang melibatkan personil TNI, Polri, Basarnasda, BNPB dan pihak masyarakat lainnya, hingga kini masih melakukan pencarian pada 5 titik, yang diduga ada korbannya yang tewas tertimbun.

Sementara itu, 1.083 orang  yang mengalami luka-luka, ada yang patah tulang, masih dirawat di sejumlah Rumah Sakit, 80 orang dirawat di RSUD Sayang, Cianjur, dan RSU Bogor, Rumah Sakit Cipto di Jakarta. Selain itu, bagi masyarakat yang sudah tidak punya rumah lagi, terpaksa tinggal di tempat pengungsian.***  

Ikuti tulisan menarik djohan chan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler