x

pict by: freepik

Iklan

Idatus sholihah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 19 November 2022

Sabtu, 26 November 2022 08:15 WIB

Bagaimana Neuro Linguistik Programming Bekerja?; Restart Pola Pikir (1)


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kita mungkin sudah lama mengetahui bagaimana kekuatan dari sebuah kata atau kalimat. Kita juga tahu bahwa alam bawah sadar bisa dipengaruhi dengan afirmasi positif dan ujaran baik yang dilakukan secara terus menerus. Sehingga secara tidak langsung kata-kata mempengaruhi cara pandang dan sudut pandang kita daalam bersikap dan berperilaku. Begitu pula dengan keterkaitan perilaku buruk yang secara tidak langsung dianggap sebagai kebiasaan. Anggapan muncul dan bagian dari pola pikir manusia.

Pola pikir bisa dipengaruhi dari emosi. Poin penting adalah emosi manusia memainkan peran penting untuk mengarahkan tindakan manusia  jika ada indikasi atau tanda apabila ada perilaku yang tidak diinginkan. Misalnya, seorang anak kecil belajar untuk cara mendapatkan sesuatu dengan menangis, karena dia tahu bahwa dengan menangis maka orang tua dan orang sekitar akan memberikan perhatian serta memberikan apa yang diinginkan. Dari hal tersebut kita tahu bahwa emosi memiliki pengaruh kuat. Jika tidak diarahkan dengan baik maka hingga dewasa maka sang anak akan menjadi individu yang tidak bisa mengontrol emosi dan kesulitan mengendalikan dirinya.

Bagi individu yang ingin berubah maka harus ada keyakinan kuat dalam diri, sebab hal itu akan menjadikan alam bawah sadar kita untuk berubah menjadi lebih baik. Berawal dari ucapan, tindakan, dan pola pikir yang dibentuk dapat dicapai secara sadar menjadi lebih baik. Keyakinan tentunya muncul sepenuhnya dalam diri kita, namun untuk indikator kita bisa meminta pendapat dari teman atau keluarga tentang proses latihan yang kita lakukan. Jika ada banyak feedback baik berarti kita berproses menjadi lebih baik. Namun tak jarang kita mendapatkan hal buruk, sehingga ini bisa menimbulkan kemarahan dan perasaan negatif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kita seringkali terjebak dalam pola pikir negatif. Contoh ketika ada seorang yang selalu gagal dalam hubungan asmara, entah dighosting ataupun kegagalan lain itu akan menimbulkan trauma, tentunya kita berpikir banyak hal. Ada banyak kekurangan dalam diri, sehingga otak kita percaya bahwa kita bukan orang yang cukup baik dan pantas. Sehingga otak kita penuh dengan pola pikir negatif dan bahkan tidak sadar bahwa sebenarnya ini adalah hal yang salah.

Adanya banyak persoalan dalam diri ini maka diperlukan usaha untuk berubah. Untuk belajar dan menerapkan NLP maka kita membutuhkan adanya kesadaran bahwa keyakinan buruk yang ada dalam diri bisa diubah. Jika kita sudah menyadari hal tersebut maka ini adalah langkah awal yang bagus. Sebab kita memiliki keyakinan bahwa ada hal buruk dalam diri dan kita sedang berusaha untuk mengubahnya. Kita juga harus menyadari bahwa untuk proses perubahan itu tidak bisa singkat, sehingga kita terus bertekad untuk berubah dan memahami akar dari permasalahan yang sedang dihadapi.

Sebagai tahap awal kita perlu meluangkan waktu sejenak untuk mencari dan menemukan yang kita percayai sebagai gejala emosi yang ada dalam diri. Kita bisa coba dengan mengambil buku catatan dan menuliskan daftar dari hal-hal yang dapat kita pikirkan. Mungkin kita akan terkejut menemukan apa yang ada di alam abwah sadar kita yang seringkali tidak kita sadari bahwa itu berpengaruh pada tindakan kita.

Kita dapat membuat contoh list sebagai berikut:

- Sulit untuk berkata tidak

- Tidak siap terhadap penolakan dari orang lain

- Saya sangat benci saat berhadapan dengan orang yang sangat lelet

 

Kemudian kita bisa mengubah menjadi emosi dan keyakinan lebih positif:

- Saya akan meninjau ulang terhadap segala permintaan orang lain

- Saya mencoba melihat alasan yang baik di balik penolakan yang saya terima

- Berinteraksi dengan orang lelet sedikit melatih kesabaran dan saya akan mencoba menasehatinya pelan-pelan

 

Dari latihan membuat list seperti diatas bisa kita ikuti dengan latihan yang lain misalnya:

  1. Membuat afirmasi positif

Kita harus memiliki keyakinan penuh bahwa kebiasaan atau keyakinan negatif harus kita ubah. Jika kita mengalami banyak kegagalan sehingga kita merasakan beban dan gairah hidup yang tidak stabil. Maka coba kita jujur pada diri sendiri apakah kita benar-benar gagal? Jangan mencoba menjawab pertanyaan itu. Biarkan pikiran kita menemukan jawabannya untuk kita dan kita bisa mengubah apa yang Anda yakini tergantung pada jawaban yang akan kita dapatkan.

  1. Jatuhkan asumsi

 Kita seringkali percaya bahwa apa yang akan terjadi mendatang adalah cerminan di masa lalu, namun ini adalah asumsi yang salah. Adanya hal tersebut menjadikan kita untuk terpaku pada pola yang sama dan tidak bertindak progresif. Sehingga tidak masalah jika kita menjatuhkan asumsi yang berbeda agar bisa berlatih menjadi dinamis dan menjadi seorang yang mau untuk berubah. Percayalah bahwa segala sesuatu tidak pasti terjadi dengan cara yang sama, jika kita banyak kesalahan dan kegagalan di masa lampau maka kita bisa berhasil di masa depan. Mengubah asumsi Anda dapat memudahkan Anda untuk bekerja menuju pencapaian hasil yang lebih baik di masa depan.

  1. Mengubah penolakan

 Saat kita mencoba untuk berubah atas sesuatu selalu muncul ketakutan bahwa apa yang kita lakukan bisa jadi tidak berlangsung dengan baik seperti yang kita inginkan. Penolakan tersebut kita harus hadapi dan percaya bahwa apapun yang terjadi pasti bisa kita lewati. Untuk suatu perubahan jika kita terus menerus merasa takut maka kita tidak akan bisa berubah. Kita tidak boleh mengabaikan ketakutan itu namun kita harus menemukan cara untuk mengurangi bahkan menghilangkan ketakutan serta cara untuk mengatasi kemungkinan yang bisa menghalangi tujuan yang kita inginkan.

  1. Lahirkan cerita baru.

Ketika bertekad untuk berubah maka kita akan sadar bahwa akan ada kisah atau hikmah di baliknya. Misalnya kita punya panic attack dan tidak dapat berbicara di depan umum dan kita ingin mengubah keyakinan ini untuk mengatasi rasa takut. Kita bisa mencari contoh publik figur dan mengetahui banyak kisah sukses tentang  keberhasilan berbicara di depan umum. Tanamkan ini di dalam benak kita sehingga bisa membantu mengatasi rasa takut.

  1. Mengubah cara pendekatan diri

Kita bisa mengalihkan fokus dari hal yang kita hindari atau tidak ingin dipercayai menjadi sesuatu yang kita inginkan. Misalnya kita ingin diet dan mengurangi berat badan, berhentilah memikirkan makanan yang harus kita hindari. Kita harus berubah pola pikir dengan fokuslah pada penampilan yang kita inginkan  setelah kehilangan kelebihan berat badan.

 Lebih mudah untuk  mengidentifikasi hasil yang diinginkan dan mengembangkan strategi yang akan bisa kita capai.  Hal lain yang penting yakni kita harus mempertahankan niat. Jika  memiliki keyakinan kuat tentang apa  yang akan terjadi di masa depan, maka dengan sadar kita akan melakukan  proses dengan baik seba itu semua  berada dalam kendali kesadaran kita.

Ikuti tulisan menarik Idatus sholihah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler