x

Cara menurunkan berat badan dan mempercepat metabolisme tubuh

Iklan

Nadia Kayana Ade Puteri

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 1 Desember 2022

Jumat, 2 Desember 2022 07:30 WIB

Anorexia Nervosa: Sebuah Problematika pada Remaja

Apakah gangguan makan Anorexia Nervosa terdengar asing di telinga kalian? Jika iya, akan saya jelaskan secara singkat, Anorexia merupakan salah satu tipe gangguan makan yang menyebabkan seseorang merasa takut terhadap kenaikan berat badan, Penyebab gangguan makan pada penderita Anorexia Nervosa belum dapat diketahui secara pasti karena penyakit ini berkaitan dengan masalah psikis penderita. Untuk penjelasan selanjutnya silakan simak materi di bawah!

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

ilustrasi anorexia nervosa

Apakah anda mengetahui apa itu Anorexia Nervosa?

Anorexia merupakan salah satu tipe gangguan makan yang menyebabkan seseorang merasa takut terhadap kenaikan berat badan, hal tersebut tentunya sangat berbahaya bagi kesehatan. Penyebab gangguan makan pada penderita Anorexia Nervosa belum dapat diketahui secara pasti karena penyakit ini berkaitan dengan masalah psikis penderita.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penderita Anorexia cenderung memiliki rasa kepercayaan diri yang rendah karena merasa bentuk tubuhnya tidak kurus dan langsing, karena hal tersebut mereka membatasi porsi makan, meminum obat-obatan penekan nafsu makan dan melakukan olahraga yang berat. Gangguan makan yang berkepanjangan mengakibatkan terjadinya dehidrasi, kekurangan gizi, hipotensi kronis, bradikardia, hipotermia, anemia, dan gangguan irama jantung. Lebih dari 90% penderita Anorexia mengalami amenorrea sekunder disebabkan oleh malnutrisi kronis. (Tsuboi, 2005).

Penderita Anorexia seringkali mengalami penurunan tekanan darah, napas melemah, kelenjar tiroid yang mengatur pertumbuhan berangsur-angsur menghilang, kulit menjadi kering, rambut dan kuku menjadi rapuh dan mudah patah. Jika sudah seperti itu harus segera ditangani, jika tidak akan lebih sulit untuk pulih. Banyak penderita Anorexia yang dirawat dirumah sakit dalam kondisi yang sangat menyedihkan tubuhnya hanya tulang dibalut kulit, tetapi tetap saja ia merasa gemuk.

 

Mengapa remaja memiliki potensi terkena Anorexia Nervosa?

Ketika memasuki masa remaja, remaja mengalami pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek, seperti aspek fisik, kognitif, dan sosial emosional (Audina, 2019). Banyak remaja yang merasa kurang puas dengan penampilannya. Kemudian hal ini akan menyebabkan konsep persepsi tubuh yang buruk dan dapat menimbulkan dorongan untuk menjadi kurus. Gangguan makan merupakan salah satu masalah yang sering terjadi di usia remaja, salah satunya Anorexia Nervosa. Remaja yang memiliki gangguan makan mempunyai suatu mind set bahwa tubuh mereka tidak ideal. Mereka merasa tubuhnya gemuk, banyak lemak, dan tidak sedap dipandang. Padahal tubuh mereka kurus dan langsing.

 

Ada beberapa gejala awal anoreksia nervosa yang perlu kita waspadai, berikut ini adalah gejala-gejala dari Anorexia Nervosa:

  1. Memiliki berat badan yang tidak stabil,
  2. Cenderung menolak makan di tempat umum,
  3. Memiliki kekhawatiran berlebih terhadap asupan kalori harian,
  4. Memiliki nafas yang pendek,
  5. Memiliki kulit yang kusam.

 

Berikut adalah faktor-faktor penyebab terjadinya anorexia nervosa terhadap remaja, khususnya remaja wanita:

1. Faktor psikologis

Merasa kurang puas dengan bentuk tubuhnya sehingga melakukan cara-cara yang tidak sehat untuk mencapai berat badan yang diinginkan, memiliki tingkat kecemasan yang tinggi dalam hal kenaikan berat badan sehingga mereka membatasi porsi makannya.

 

2. Faktor keluarga

Keluarganya memiliki prinsip bahwa tubuh ideal adalah tubuh yang langsing, sehingga si penderita memiliki tekanan yang berlebih untuk menjadi kurus.

 

3. Faktor individu

Menurut Maria, et al (2001), kepribadian merupakan tahapan dominan dalam menentukan pola pikir dan perilaku individu. Noah (1999) menambahkan bahwa penderita Anorexia Nervosa memiliki gangguan kecendrungan kepribadian narsistik. Kecenderungan kepribadian narsistik adalah suatu pola kepribadian menetap ditandai dengan adanya fantasi atau perilaku berlebihan terhadap kekuasaan, kecantikan, kesuksesan atau cinta ideal, kebutuhan besar untuk dikagumi oleh orang lain dan kurangnya kemampuan untuk berempati (American Psychiatric Association, 2000).

 

4. Faktor sosio-kultural

Terjadinya tekanan berlebihan pada wanita yang ingin mencapai standar kurus yang tidak realistis, sehingga berat badan normal dianggap gemuk bagi dirinya. Mereka mengacu pada standar tubuh ideal yang ditampilkan di media.

 

sumber:

Santoso, M. B., & Putri, D. (2018). Gangguan makan anorexia nervosa dan bulimia nervosa pada remaja. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(3), 399-407.

Prahara, S. A. (2014). Peran kecenderungan kecenderungan kepribadian narsistik terhadap kecenderungan anorexia nervosa pada model perempuan. Jurnal SosioHumaniora, 5(1).

Sari, T. I., & Rosyidah, R. (2020). Pengaruh Body Shaming terhadap Kecenderungan Anorexia Nervosa pada Remaja Perempuan di Surabaya. Personifikasi: Jurnal Ilmu Psikologi11(2), 202-217.

Ikuti tulisan menarik Nadia Kayana Ade Puteri lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler