Seorang lelaki menghela nafas
Setelah telinga tertiup kabar panas
Dahinya mengerut, hatinya serasa diparut
Pikiranya terisi ranting-ranting dan benalu
Secangkir kopi diminum
Sebatang rokok dibangkitkan
Ia berenang menyusuri lamunan
Pada lautan warna hitam
Diantara masa depan dan masa silam
Matanya melihat jalan kedepan suram
Dahinya mengerut diiringi musik cacing di perut
Panggung romansa, pesta pora dan cincin untuk sang kekasih
Semua sirna ketika ia kembali mengingat kata "Terima kasih atas dedikasinya dikantor kami, semoga sukses berkarier di tempat lain."
Lalu dari mulut lelaki itu keluar guntur.
27 Oktober 2022
Ikuti tulisan menarik Hakim Nurjawad lainnya di sini.