Aku seperti masuk kembali
Dalam kitab kuno sejarah lama
Yang selalu bercerita
Tentang duka dan derita
Tentang remaja dan dewasa
Tentang asmara dan amarah
Penuh khianat dan dendam
Membelah jarak antara aku
Dan ritual suci minggu pagi
Masa di mana hidupku penuh harapan
Tumbuh jadi pesimis dan ketakutan
Bergantung pada cinta tanpa arah
Kemana benih akan kutabur?
Kesunyian setelah tanda tanya itu
Aku menunggu gembala penghibur
Bersenjata suling dan kecapi
Tanpa lubang dan senar putus
Berjalan di atas padang gurun
Menunggu janji sampai mati
Sampai aku tak mengerti arti
Senandung dalam irama nurani
Kokoh dan paten waktu memberi
Hanya kibar layar kapal dapat kuatur
Sedang hembus angin liar berpencar
Maka kuterima semua kehendakmu
Membawa ku pergi jauh
Meninggalkan kemah pembuangan
Tiang-tiang api dan awan muram
Berarak seperti mata-mata
Mengawasi setiap langkahku
Satu demi satu jiwa-jiwa gugur
Dan kini aku tengah menunggu
Takdir bekerja atas perintahmu
Ikuti tulisan menarik Jerpis M. lainnya di sini.