Pengaruh Psikologis dalam Setiap Genre Anime
Selasa, 6 Desember 2022 05:52 WIBAnime dapat mempengaruhi hidup seseorang yang menontonnya. Banyak faktor yang dapat membuat psikologis seseorang terganggu dan akhirnya terkena depresi, salah satunya adalah dengan menonton anime. Orang-orang menganggap bahwa anime itu hanyalah kartun semata, dan tidak bisa mempengaruhi orang yang sedang menontonnya. Padahal apa yang ditonton itu dapat mempengaruhi pikiran dari orang yang menontonnya. berikut adalah Pengaruh Dalam Memilih Genre Saat Menonton Suatu Anime Terhadap Psikologis Seseorang.
Dapat mempengaruhi psikologis seseorang
Saat kamu membaca atau menonton sesuatu, apa yang ada di pikiranmu adalah apa yang kamu baca dan apa yang kamu tonton. Kamu menyukai anime dan memilih untuk menonton beberapa anime dengan genre yang berbeda. Tanpa kamu sadari genre yang kamu tonton dapat mempengaruhi psikologis dari dirimu sendiri.
Jika kamu menonton anime dengan genre slice of life atau dapat diartikan sebagai kehidupan sehari-hari, kamu akan mendapati tontonan yang dapat menenangkan dan dapat membuat hati yang lelah menjadi damai. Jika kamu menonton anime dengan genre thriller, drama atau eksyen , hal itu dapat menimbulkan suatu gangguan kecemasan pada dirimu.
Seseorang setelah menonton anime Neon Genesis Evangelion dengan genre drama, eksyen , dan thriller dapat terkena depresi akibat semua yang ia tonton. Pada anime Neon Genesis Evangelion atau biasa disingkat menjadi NGE atau Evangelion, diceritakan tokoh utama bernama Shinji Ikari, seorang anak muda yang masih labil dan butuh pengakuan serta kasih sayang dari kedua orangtuanya justru dipaksa ke medan tempur dan menjadi ujung tombak dari umat manusia. Akhirnya Shinji menjadi pribadi yang tertutup, mudah menyerah dan selalu merasa rendah diri.
Dilansir dari website Alodokter, beberapa faktor yang dapat memicu depresi antara lain : Memiliki kepribadian tertentu, misalnya merasa rendah diri, terlalu keras dalam menilai diri sendiri, pesimis, mengalami peristiwa traumatis atau tekanan batin. Ketika seseorang menonton seri ini dan mentalnya tidak kuat menghadapi apa yang ia tonton maka apa yang terjadi kemudian sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Aaron Beck. Menurut Aaron Beck, “Proses-proses berpikir adalah sebagai faktor penyebab depresi, orang-orang yang depresi memiliki perasaan seperti pesimis terhadap diri sendiri, keyakinan bahwa tidak ada seorang pun yang menyukai dirinya” (Davison, 2006).
Jika ada orang yang dirinya sedang murung atau galau kemudian ia menonton seri dari Evangelion maka besar kemungkinan ia menjadi depresi semakin meningkat. Pemiliki akun Twitter @annaancoco, mislanya, pada tahun 2017, adalah seseorang yang telah selesai pemulihan dari penyakit kejiwaan yang ia alami.
Dia berkunjung ke salah satu rumah sakit jiwa di Jepang sambil mengenakan T-shirt bergambar karakter dari Evangelion. Lalu ada salah satu dokter yang melihatnya kemudian mengajak ia berbicara mengenai T-shirt yang ia kenakan. Sang dokter itu pun menyarankannya untuk tidak menonton Evangelion jika sedang depresi. Dari pengalamannya ini membuat kita semakin yakin jika apa yang kita konsumsi dari tontonan kita, baik dari film maupun anime bisa mempengaruhi psikologis diri kita sendiri.
Dapat menambah semangat hidup
Berbanding terbalik jika kita melihat orang yang menonton anime dengan genre slice of life. Hidupnya tenang dan tidak memikirkan berbagai macam hal-hal yang berat di dalam pikirannya. Salah satu contoh yang bisa diambil adalah dari kasus pada saat pandemi Covid-19 yaitu seorang pria asal Wuhan, China. Pria itu bernama Tiger Ye, ia terkena Covid-19 dan pada saat itu ia menjalani perawatan di rumah sakit. Melakukan hobi yang disukai, pasien CovidD-19 akan bisa mengelola stres dengan baik dan dengan begitu sistem imunnya akan terus membaik dan dia bisa sembuh.
Tiger Ye mengaku sembuh setelah dirinya menonton film anime kesukaannya. Menonton anime menjadi salah satu hobi yang tetap ia lakukan selagi masa perawatan di rumah sakit. Bagi Tiger, menonton anime memberikan dukungan spiritual bagi dirinya. Tiger melanjutkan, karena dirinya tidak ingin tersiksa dengan kondisi tersebut, ia pun memilih menonton anime kesukaannya. Film yang ia tonton memperlihatkan bagaimana hidup yang awalnya susah akan berakhir bahagia. "Setelah nonton film itu, saya berpikir bahwa apa yang saya rasakan sekarang, akan sembuh di kemudian hari. Ini jadi penyemangat hidup saya selagi tubuh sangat sakit," ungkapnya.
Dari dua kasus diatas kita bisa simpulkan, jika setiap apa yang kamu baca atau tonton dapat mempengaruhi kamu, seharusnya kamu lebih berhati-hati dalam memilih setiap genre pada komik atau anime yang ingin kamu baca atau tonton. Jika kamu salah memilih genre dan waktu saat menontonnya, kamu bisa saja menjadi salah satu orang yang mirip dengan dua kasus sebelumnya. Sebisa mungkin kamu harus menahan berbagai perasaan setelah menonton dan jangan sampai terjerumus kedalam perasaan itu. Jika kamu masuk kedalam perasaan yang tidak pernah kamu rasakan, segera bercerita ke orang terdekatmu dan jangan dipendam sendiri, karena jika dipendam akan membuat dirimu kesusahan.
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Mengenal Agama Lokal dan Kepercayaan di Nusantara
Senin, 29 Mei 2023 11:30 WIBPengaruh Psikologis dalam Setiap Genre Anime
Selasa, 6 Desember 2022 05:52 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler