x

Iklan

Saepullatip Saepullatip

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 8 November 2022

Kamis, 8 Desember 2022 06:28 WIB

Membentuk Generasi Berkarakter Melalui Ekstrakurikuler Pramuka

Kegiatan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap anggota penggalang pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

LAPORAN BEST PRACTICES

Penjelajahan

Penjelajahan

Pembina dan Anggota Pramuka

MEMBENTUK GENERASI BERKARAKTER MELALUI EKSTRAKURIKULER PRAMUKA

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1.Latar Belakang

Sekolah atau madrasah merupakan jenjang pendidikan formal yang memiliki fungsi untuk membina dan mengembangkan kemampuan peserta didik. Hal ini sesuai dengan tujuan dan fungsi pendidikan nasional yang terdapat pada Undang – Undang Republik Indonesia tentang Sistem Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Supaya tujuan pendidikan nasional dapat tercapai perlu dilaksanakan
pembinaan kepada peserta didik secara kontuinitas, berkesinambungan dan berkelanjutan. Permendikan No. 39 Tahun 2008 tentang pembinaan kesiswaan pasal
3 ayat 1 menyatakan bahwa pembinaan kesiswaan dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler dan kokurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan didasarkan pada pola pengembangan dan tujuan sekolah atau madrasah masing-masing. Melalui kegiatan ekstrakurikuler yang beragam diharapkan peserta didik mampu mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki.

Kegiatan-kegiatan peserta didik di sekolah terutama kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang terkoordinasi, terarah dan terpadu dengan kegiatan lain di sekolah, guna menunjang pencapaian tujuan
kurikulum (Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan
Kesiswaan, 1985:1). Maksud dari kegiatan yang terkoordinasi adalah
kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan program yang telah ditentukan.
Program tersebut dibimbing oleh guru sehingga pada pelaksanaanya dapat
berjalan dengan baik. Dengan demikian kegiatan ekstrakurikuler di sekolah atau madrasah berperan sebagai wahana pengembangan minat dan bakat peserta didik dan wahana untuk memperluas pengalaman bersosialisasi, praktik keterampilan berkomunikasi, dan internalisasi nilai-nilai karakter.

Kegiatan ekstrakurikuler ini menjadi salah satu unsur penting dalam
membangun kepribadian peserta didik. Dalam Permendiknas No.39 Tahun 2008
tentang pembinaan kesiswaan pasal 1 kegiatan ekstrakurikuler memiliki
tujuan sebagai berikut:

1.      Mengembangkan potensi peserta didik secara optimal dan
terpadu yang meliputi bakat, minat, dan kreativitas.

2.      Memantapkan kepribadian peserta didik untuk mewujudkan ketahanan sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari usaha dan pengaruh negatif dan bertentangan dengan tujuan pendidikan.

3.      Mengaktualisasikan potensi peserta didik dalam pencapaian prestasi unggulan sesuai bakat dan minat yang dimiliki.

4.      Menyiapkan peserta didik agar menjadi warga masyarakat yang berakhlak mulia, demokratis, menghormati hak-hak asasi manusia dalam rangka mewujudkan
masyarakat madani (civil society).

Dengan demikian kegiatan ekstrakurikuler memiliki hubungan yang erat dengan pengembangan diri peserta didik. Dengan kegiatan ekstrakurikuler ini peserta didik dapat belajar berorganisasi dan berkreativitas. Kegiatan ini lebih menekankan pada pengembangan aspek bakat, minat, dan pengembangan kepribadian. Aspek-aspek tersebut sangat menunjang kegiatan kurikuler peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler adalah sarana untuk mengembangkan hobi, minat dan bakat peserta didik. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh peserta didik adalah untuk mengasah kemampuan, mengembangkan kreativitas, memupuk jiwa sportivitas, meningkatkan
rasa percaya diri, menumbuhkan jiwa kedisiplinan dan kemandirian serta lain sebagainya.

Menurut Undang – Undang No. 12 Tahun 2010
tentang Gerakan Pramuka pasal 4 disebutkan bahwa Pramuka atau gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap anggota pramuka agar memiliki kepribadian yang
beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum,
disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki
kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun
Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta
melestarikan lingkungan hidup.

Berdasar Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka No. 203
Tahun 2009 maka anggota Gerakan Pramuka terdiri atas:

a)      Anggota Biasa

Anggota biasa terdiri dari anggota muda dan anggota dewasa. Anggota muda terdiri dari Siaga (berusia 7-10 tahun), Penggalang (berusia 11-15 tahun), Penegak (berusia 16-20 tahun) dan Pandega (berusia 21 – 25 tahun). Anggota dewasa terdiri dari Pembina Pramuka, Pembantu Pembina Pramuka, Pelatih Pembina Pramuka, Pembina Profesional, Pamong Saka, Instruktur Saka, Pimpinan Saka dan Andalan. 

b) Anggota Luar Biasa

c) Anggota Kehormatan.

Sesuai dengan tujuan gerakan pramuka agar setiap anggotanya memiliki sikap disiplin. Disiplin berasal dari bahasa Latin discipulus yang berarti pembelajaran. Kedisiplinan memiliki arti suatu kondisi yang terbentuk melalui suatu proses yang menunjukan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, keteraturan serta ketertiban. Kedisiplinan dalam proses pendidikan sangat diperlukan, hal ini dikarenakan bukan hanya untuk menjaga kondisi suasana belajar dan mengajar berjalan dengan lancar, melainkan juga untuk menciptakan pribadi yang kuat bagi setiap siswa. Contoh bentuk disiplin yakni disiplin waktu, disiplin menegakkan aturan, dan disiplin sikap.

Dengan disiplin peserta didik
diharapkan bersedia untuk melaksanakan peraturan tertentu dan menjauhi
larangan tertentu. Kesediaan ini harus diyakini sebagai sesuatu yang harus dilaksanakan dengan baik guna mencapai tujuan yang diinginkan. Jadi dalam menegakan kedisiplinan bukan berarti harus menghilangkan kebebasan dan kemerdekaan peserta didik akan sebaliknya melalui kedisiplinan diberikan kemerdekaan yang lebih besar kepada peserta didik dalam batas dan kemampuanya. Lain halnya jika kebebasan peserta didik terlampau di kurangi dan dibatasi dengan peraturan yang berlebihan maka peserta didik akan berontak dan mengalami frustasi dan kecemasan. Menurut Ki Hajar Dewantara merdeka belajar berarti merdeka atas diri sendiri dengan harapan minat dan bakat siswa terus berkembang seluas mungkin.

Pembiasaan – pembiasaan yang dilakukan di sekolah untuk menumbuhkan kedisiplinan peserta didik diatur melalui tata tertib sekolah. Peserta didik dan guru bersama – sama membuat kesepakatan kelas agar proses pembelajaran berjalan lancar. Kesepakatan kelas dapat membantu membentuk lingkungan kelas yang kondusif dan mendukung tumbuhnya budaya positif. Kesepakatan kelas berisi beberapa aturan untuk membantu guru dan peserta didik bekerja bersama membentuk kegiatan belajar mengajar yang efektif. Kesepakatan kelas tidak hanya berisi harapan guru terhadap peserta didik, tapi juga harapan peserta didik terhadap guru serta harapan guru dan peserta didik terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Kesepakatan kelas yang menuntun nilai nilai positif akan berujung pada keyakinan kelas. Keyakinan kelas merupakan kesepakatan kelas yang di yakini bersama oleh guru dan peserta didik selama proses pembelajaran. Melalui pembiasaan tersebut dapat menumbuhkan kedisiplinan peserta didik. Selain itu kedisplinan peserta didik dapat diterapkan melalui kegiatan kepramukaan.

Madrasah Tsanawiyah Syi’arul Huda Dayeuhluhur beroperasional sejak tanggal 04 Juli 2018. Madrasah ini terletak di Kampung Picungdatar Desa Dayeuhluhur Kecamatan Dayeuhluhur Kabupaten Cilacap. Jumlah siswa madrasah pada semester genap tahun pelajaran 2021/2022 adalah 55 siswa. Sebagian besar siswanya merupakan santri dari Pondok Pesantren Syi’arul Huda Dayeuhluhur. Sebagai madrasah yang berbasis keagamaan telah banyak prestasi yang diraih di bidang akademik dan non akademik.  Salah satu bidang kegiatan kesiswaan yang dilakukan di madrasah adalah kegiatan ekstrakurikuler Pramuka.

MTs Syi’arul Huda Dayeuhluhur merupakan madrasah setingkat SMP berbasis pesantren yang memiliki visi yaitu menumbuhkan semangat keunggulan warga madrasah dalam berkarya dan berdedikasi. Salah satu upaya untuk mencapai visi tersebut adalah dengan menumbuhkan dan meningkatkan sikap kedisiplinan peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Berdasarkan uraian di atas maka disusunlah sebuah laporan best practices dengan judul Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Terhadap Terhadap Terciptanya Peserta Didik yang Berkarakter Di MTs Syi’arul Huda Dayeuhluhur Pada Tahun Pelajaran 2021/2022.

 

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah dalam laporan best practices ini adalah :

Bagaimana pengaruh antara kegiatan ekstrakurikuler pramuka terhadap terciptanya peserta didik berkarakter di MTs Syi’arul Huda Dayeuhluhur pada tahun pelajaran 2021/2022?

 

1.3. Tujuan Laporan

Dari rumusan masalah di atas maka tujuan dalam laporan best practices ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh antara kegiatan ekstrakurikuler pramuka terhadap tercipatanya peserta didik berkarakter di MTs Syi’arul Huda Dayeuhluhur pada tahun pelajaran 2021/2022.

 

1.4. Manfaat Laporan

Laporan best practices ini memiliki manfaat sebagai berikut :

  1. Bagi peserta didik

    1. Turut berapartisipasi aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler khususnya

    2. Meningkatkan minat, bakat dan mengembangkan kreativitas serta keterampilan yang dimiliki peserta didik dalam bidang

  2. Bagi guru

    1. Menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan dalam membimbing kegiatan

    2. Menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan dalam menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah atau madrasah.

    3. Mengenal sikap, minat, hobi, dan perkembangan kepribadian serta karakter peserta didik lebih

    4. Meningkatkan minat dan rasa ingin tahu terhadap kegiatan kepramukaan.

  3. Bagi sekolah atau madrasah

    1. Memberikan nilai tambah dan nilai plus yang kompetitif.

    2. Menambah keterampilan dalam mengelola dan mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler

    3. Meningkatkan fungsi sekolah atau madrasah sebagai tempat pengembangan minat, bakat dan kreatifitas dengan menambah serta memperbaiki sarana dan prasarana yang memadai dalam mendukung kegiatan ekstrakurikuler

  4. Bagi penulis

    1. Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman tentang kegiatan ekstrakurikuler pramuka sebagai bekal di masa yang akan

    2. Meningkatkan rasa ingin tahu tentang suatu hal terutama dalam menghadapi tantangan terhadap perkembangan kepramukaan dalam implementasi kurikulum merdeka.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PELAKSANAAN

 

2.1. Sekilas Pandang Tentang MTs Syi’arul Huda Dayeuhluhur

MTs Syi’arul Huda Dayeuhluhur beroperasinal pada tanggal 04 Juli 2018 dan diprakarsai oleh Haji Ahmad Syarifudin sebagai pendiri Yayasan Syi’arul Huda Leuwi Heras Dayeuhluhur. Madrasah yang berlokasi di Kampung Picungdatar Desa Dayeuhluhur Kabupaten Cilacap merupakan satu – satunya madrasah setingkat SMP yang berbasis pesantren di Kecamatan Dayeuhluhur. Kepala Madrasah yang pertama menjabat adalah Rasdi, S.Pd dengan masa jabatan 4 tahun dan boleh dipilih kembali untuk masa jabatan periode berikutnya. Saat ini pada jumlah peserta didik di Madrasah Tsanawiyah Syi’arul Huda Dayeuhluhur adalah 55 terdiri dari tiga tingkat. Kelas VII dengan jumlah 18 peserta didik, kelas VIII dengan jumlah 17 peserta didik dan kelas IX dengan jumlah 10 peserta didik di tahun pelajaran 2021/2022. Sebagian besar peserta didik merupakan santri Pondok Pesantren Syi’arul Huda Leuwi Heras Dayeuhluhur. Jumlah tenaga pendidik adalah 11 orang dan semuanya merupakan tenaga honorer dengan satu guru bersertifikasi. Sedangkan jumlah tenaga kependidikan adalah 4 orang.

 

2.2. Visi dan Misi MTs Syi’arul Huda Dayeuhluhur

Visi MTs Syi’arul Huda Dayeuhluhur adalah :

Mencetak peserta didik yang  kreatif, inovatif, cerdas dan bertanggung jawab serta berakhlakul karimah.  

Misi MTs Syi’arul Huda Dayeuhluhur adalah :

  1. Meningkatkan efektifitas pembelajaran dan bimbingan secara optimal.

  2. Menumbuhkan semangat keunggulan warga madrasah dalam berkarya dan berdedikasi.

  3. Menumbuhkan minat baca.

  4. Meningkatkan pelayanan yang optimal bagi seluruh warga madrasah, baik sarana dan prasarana madrasah

  5. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan terhadap nilai – nilai ajaran agama Islam

2.3. Definisi Ekstrakurikuler Pramuka

Kegiatan Pramuka merupakan kegiatan ekstrakurikuler wajib yang artinya seluruh peserta didik di sekolah atau madrasah wajib untuk mengikuti kegiatan ini. Gerakan Pramuka memiliki singkatan dari Praja Muda Karana yang mempunyai arti jiwa muda yang suka berkarya. Gerakan Pramuka secara resmi  digaungkan pada tanggal 14 Agustus 1961 bersamaan dengan pelatikan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Sri Sultan Hamengkubuwono IX oleh Presiden Soekarno. Dengan demikian setiap tanggal 14 Agustus diperingati sebagai Hari Gerakan Pramuka.

Pramuka atau Praja Muda Karana adalah organisasi atau gerakan kepanduan yang di dalamnya ada pemuda dan pemudi yang memiliki jiwa muda, semangat dan giat berkarya. Organisasi atau gerakan kepanduan ini juga merupakan suatu wadah proses pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan di Indonesia atau biasa disebut dengan istilah kepanduan (Boy Scout) untuk gerakan pramuka di dunia.

Kegiatan pramuka banyak menanamkan nilai pendidikan moral, etika, dan pembentukan karakter peserta didik. Maka dari itu pemerintah tidak meragukan lagi dengan pedidikan yang ada di kepramukaan, bahkan pemerintah sudah mewajibkan seluruh peserta didik yang berada di di tingkat SMP/MTs maupun tingkat SMA/MA untuk mengikuti ekstrakurikuler Pramuka.

Di tengah pengaruh era informasi digital yang mempengaruhi gaya dan perilaku siswa, pendidikan kepramukaanpun dirasa sangatlah penting bagi pengembangan diri peserta didik. Apalagi bagi mereka yang sedang mengalami masa transisi untuk mencari jati diri, masa ketika mereka belum mempunyai pendirian yang tetap. Kebanyakan siswa-siswi banyak terbawa pengaruh buruk di lingkungan sekolah atau madrasah. Hal ini karena mereka belum mempunyai kepribadian dan prinsip yang tetap. 

 

2.4. Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka

Kegiatan Pramuka yang dilaksanakan di Pangkalan MTs Syi’arul Huda Dayeuhluhur Gugus Depan 17.095 – 17.096 adalah sebagai berikut :

Bidang Kegiatan dan Latihan Peserta Didik

  1. Promosi Ekstrakurikuler Pramuka pada awal tahun pelajaran baru

  2. Penerapan Sistem Pembinaan Dasar Keparamukaan, berupa: Masa Pendidikan dan Latihan Dasar Kepramukaan Anggota Baru selama 3 hari, yang pelaksanaannya dilakukan pada awal semester ganjil dengan sasaran siswa kelas VII.

  3. Penerapan Sistem Reguler Pembinaan Keparmukaan, melalui kegiatan:

  1. Latihan Rutin

  2. Pencapaian SKU (Syarat Kecakapan Umum)

  3. Pencapaian SKK (Syarat Kecakapan Khusus)

  4. 2 macam SKK Agama

  5. 2 macam SKK Patriotisme dan Seni Budaya

  6. 2 macam SKK Ketangkasan dan Kesehatan

  7. 2 macam SKK Ketrampilan dan Teknik Pembangunan

  8. 2 macam SKK Sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, Ketertiban Masyarakat, Perdamaian Dunia dan Lingkungan Hidup

  9. Perkemahan Sabtu Minggu

  10. Penjelajahan dan Survival Game

  11. Hiking

  12. Lomba Tingkat Kecamatan

  13. Pelantikan Pramuka Garuda

  14. Bakti Masyarakat

Bidang Pendidikan

  1. Pengiriman pembina untuk kegiatan Kursus Pembina

  2. Pengiriman pembina untuk pertemuan-pertemuan yang diadakan Kwartir Ranting maupun Kwartir Cabang

  3. Pertemuan-pertemuan Gugus Depan yang dihadiri oleh MABIGUS

 

 

 

PROGRAM KERJA GUGUS DEPAN SEMESTER GANJIL DAN GENAP

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

BULAN : Juni – Desember 2021

No.

Uraian

Bulan

Juli

Agustus

September

Oktober

Nopember

Desember

1

Perkemahan Masa Tamu

 

 

 

 

 

2

Latihan rutin

 

3

Ujian SKU

 

4

Laporan Semester

 

 

 

 

 

5

Penyelenggaraan Lomba-Lomba

 

 

 

 

 

6

LDK Pramuka

 

 

 

 

 

6

Mengikuti kegiatan di kwarran, kwarcab

Menyesuaikan

 

PROGRAM KERJA GUGUS DEPAN SEMESTER GENAP

BULAN : Januari – Juni 2022

No.

Uraian

Bulan

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Juni

1

Latihan rutin

2

Ujian SKU

 

3

Laporan Semester

 

 

 

 

 

4

Penyelenggaraan Lomba-Lomba

 

 

 

 

 

5

Mengikuti kegiatan di kwarran, kwarcab

Menyesuaikan

 

2.5. Pembahasan

Kegiatan yang ada dalam kepramukaan dapat menumbuhkan sikap disiplin dan membentuk karakter peserta didik dengan elemen profil pelajar Pancasila. Contoh mengenai salah satu kegiatan yang sering dilakukan yakni melalui kegiatan perkemahan Peserta didik akan mulai dilatih sikap kedisiplinannya misalnya yang biasanya tidak bisa bangun pagi dan harus dibangunkan oleh orang tua, namun ketika mengikuti kegiatan ini mau tidak mau dia harus mulai belajar untuk bangun sendiri dan lama kelamaan ia akan mulai terbiasa maka ia akan mulai memiliki sikap disiplin waktu. Kemudian contoh lainnya yakni mengenai kegiatan upacara yang selalu dilakukan ketika akan memulai kegiatan lainnya dalam kepramukaan. Ketika dia terus menerus mengikuti kegiatan upacara ini maka itu telah menandakan bahwa ia telah disiplin peraturan, dimana ia telah menaati peraturan yang telah berlaku yakni melakukan upacara terlebih dahulu sebelum memulai kegiatan yang lainnya. Melalui kegiatan kepramukaan mulai dari upacara pembukaan, kegiatan baris – berbaris, latihan rutin,  perkemahan, penjelajahan, bakti sosial, pengujian SKU, latihan dasar kepemimpinan maka dicapai beberapa tujuan dalam pembentukan karakter peserta didik diantaranya :

a.          Melatih kedisiplinan.

b.         Memupuk dan meningkatkan jiwa patriotisme, kemanusiaan, kebhinekaan, mandiri, kreatif, dan bernalar kritis.

c.          Menciptakan peserta didik yang berakhlak mulia.

d.         Menanamkan sikap dan watak budi pekerti.

e.          Menanamkan rasa persahabatan.

f.          Menanamkan jiwa kepahlawanan.

Contoh pelaksanaan kedisiplinan dalam Pramuka baik secara langsung maupun tidak langsung yakni:

a.       Selalu berdoa sebelum memulai kegiatan.

b.       Mengikuti kegiatan pramuka tepat waktu.

c.        Mengikuti upacara dengan tertib.

d.      Melakukan tugas yang diberikan oleh kakak Pembina seperti mengisi SKU.

Kegiatan yang dilakukan di dalam Pramuka tidak hanya mempelajari baris-berbaris dan kegiatan lainnya seperti mempelajari sandi-sandi, melainkan Pramuka juga mempelajari tentang pendidikan di bidang keagamaan, teknologi, jasmani dan kesehatan, alam sekitar, sosial, dan lain sebagainya. Karena kegiatan yang dilakukannya itu berhubungan langsung dengan masyarakat, maka sangat bagus untuk membentuk karakter kepribadian pada peserta didik terutama karakter disiplin.

 

2.6 Manfaat Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka

Berikut adalah beberapa manfaat dengan mengikuti kegiatan ekstrakurkuler Pramuka.

1.      Mengasah kemampuan khusus peserta didik

Selama kegiatan pramuka peserta didik akan dilatih beberapa kemampuan khusus, seperti membaca alam, upacara, P3K, hingga memasak. Kemampuan tersebut akan diajarkan secara individu maupun berkelompok. Melalui kegiatan ini, peserta didik diharapkan mendapat skill baru yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari.

2.      Menumbuhkan rasa percaya diri pada peserta didik

Kegiatan pramuka mendorong peserta didik untuk mempelajari hal-hal baru. Mereka juga dituntut untuk memecahkan suatu masalah dan menghadapi tantangan secara individu maupun kelompok. Berkaca dari kegiatan ini peserta didik mampu menumbuhkan rasa percaya dirinya.

3.      Mengembangkan kemampuan bersosialiasi

Hampir semua kegiatan pramuka dilakukan secara berkelompok yang otomatis mempertemukan peserta didik dengan orang-orang dari beragam latar belakang.  Melansir Journal of Early Childhood Research, ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh peserta didik ketika berinteraksi dengan lingkungan sekitar, seperti berani mengutarakan pendapat, mampu menyelesaikan konflik melalui musyawarah, mampu menyalurkan emosi secara positif, mampu menghargai perbedaan dan mampu mengenali isyarat non verbal.

4.      Menumbuhkan rasa tanggung jawab pada peserta didik

Dalam satu regu pramuka, biasanya terdiri dari anggota dengan keahlian masing-masing. Misalnya, ada yang ahli P3K atau ahli tali temali. Setiap individu tersebut punya tanggung jawabnya sendiri-sendiri untuk menangani suatu masalah. Hal ini didukung oleh pernyataan The Scout Association bahwa pramuka bukan cuma mendukung pendidikan anak di sekolah atau madrasah, tetapi juga membentuk pribadi agar  sukses dalam hidup dan karier di masa depan.

5.      Mengajarkan sikap kepemimpinan pada peserta didik

Menurut studi yang dilakukan oleh Tufts University mengungkapkan kalau kegiatan pramuka adalah peluang besar bagi untuk mengasah jiwa kepemimpinan peserta didik. Oleh karena itu dengan mengikuti kegiatan pramuka secara rutin mereka bisa menjadi pemimpin yang baik di tempat kerja dan komunitasnya kelak

6.      Menyehatkan fisik dan mental peserta didik

Seluruh kegiatan pramuka mengharuskan anak untuk bergerak aktif, misalnya saat baris berbaris, membangun tenda atau menelusuri alam bebas. Selain mengasah skill baru, kegiatan ini jelas baik untuk kesehatan fisik dan mental anak. 

Studi yang dilakukan Front Public Health, beraktivitas di alam bebas terbukti bermanfaat untuk kesehatan mata, pernapasan, jantung, dan otot. Bukan itu saja, melihat pemandangan alam dan berkegiatan dengan teman sebayanya juga berdampak positif untuk kesehatan mentalnya.

Pramuka juga melatih anak untuk berpikir kritis, melakukan observasi, berhitung cepat yang bermanfaat untuk kehidupannya sehari-hari.

 

2.7. Prestasi yang Diperoleh

Prestasi peserta didik yang diperoleh dalam bidang kepramukaan yaitu menjadi Juara II pada Lomba Tingkat II Kwarran Dayeuhluhur pada tahun 2018.

 

BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

 

3.1. Kesimpulan

Pendidikan kepramukaan bisa menjadi solusi untuk pembentukan karakter peserta didik. Pendidikan pramuka tidak hanya membuat peserta didik lebih berkarakter dan mempunyai kepribadian yang positif. Pramuka juga mengajarkan peserta didik bagaimana mengenal lingkungan hidup dan bertahan hidup dalam keadaan darurat, berbagai pengetahuan dan ilmu bertahan hidup seperti menggunakan berbagai benda di alam sekitar, yang akan membuat peserta didik lebih tangguh dan mencintai alam yang ada disekitarnya.

Dengan memberikan pendidikan kepramukaan di sekolah atau madrasah maka peserta akan lebih mempunyai karakter, mandiri, berjiwa kepemimpinan dan tanggung jawab.

3.2 Saran

Untuk para generasi muda jangan takut untuk mencoba hal yang baru, jangan takut untuk memulai dan hilangkan resepsi buruk mengenai esktrakurikuler Pramuka. Karena sesungguhnya esktrakurikuler Pramuka dapat menciptakan generasi yang berkarakter dan mengembangkan nilai – nilai kebajikan universal seperti yang tercantum dalam enam elemen profil pelajar Pancasila.

Daftar Pustaka

Depdiknas. 2003. Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

https://pramukajakarta.id/cerita/uu-ri-no12-tahun-2010-tentang-gerakan-pramuka

 

Ikuti tulisan menarik Saepullatip Saepullatip lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB